
Headline24jam.com – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pencabutan sejumlah kebijakan DPR RI dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, pada Minggu (31/8). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap eskalasi aksi demonstrasi dan keresahan masyarakat.
Kebijakan yang Dicabut
Prabowo memastikan para pimpinan DPR sepakat untuk menghentikan tunjangan tambahan bagi anggotanya. Selain itu, moratorium kunjungan kerja ke luar negeri juga akan diterapkan. “Pencabutan ini mencakup tunjangan dan kunjungan kerja yang telah menjadi sorotan publik,” tegasnya.
Tanggung Jawab Moral
Dalam pernyataannya, Prabowo menekankan pentingnya kepercayaan publik. Ia menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan politik wakil rakyat. “Kepercayaan publik adalah modal yang tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ujar Prabowo.
Tindakan Pihak Partai
Selain mencabut kebijakan tunjangan, beberapa ketua umum partai politik juga diberitakan mengambil tindakan tegas dengan mencabut keanggotaan kader-kader yang melanggar kebijakan partai di DPR. “Ini merupakan langkah yang diambil berdasarkan pelanggaran yang dilakukan,” lanjutnya.
Penghormatan terhadap Kebebasan Berpendapat
Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menghormati kebebasan berpendapat sesuai dengan ketentuan hukum. “Kami menghormati kebebasan berpendapat, namun harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Aksi Damai dan Non-Anarkis
Meski menekankan pentingnya menyampaikan aspirasi, Prabowo mengingatkan bahwa penyampaian tidak boleh dilakukan dengan cara anarkis. “Aksi yang merusak fasilitas umum dan mengancam nyawa adalah pelanggaran hukum, dan negara wajib melindungi rakyat,” pungkasnya.
Aksi Penjarahan yang Berlanjut
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir berujung pada penjarahan di rumah pejabat DPR, termasuk rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Beberapa anggota DPR, seperti Eko Patrio dan Nafa Urbach, juga menjadi sasaran tindakan kekerasan dari massa.
Aksi tersebut dimulai setelah pernyataan tidak pantas dari salah satu pejabat, yang memicu kemarahan warga. Penjarahan dan pengerusakan terjadi di beberapa lokasi secara bersamaan, dengan banyak barang berharga hilang.
Kesimpulan
Situasi yang terjadi di Jakarta menunjukkan ketegangan antara masyarakat dan pembuat kebijakan. Prabowo Subianto, melalui pernyataan resmi, berusaha menanggapi hal ini dengan langkah-langkah konkret yang diarahkan untuk meredakan ketegangan.
Sumber: JP Group