Headline24jam.com – Dua anggota DPR dari kalangan artis, Eko Patrio dan Uya Kuya, memicu kemarahan publik setelah video mereka berjoget usai pidato presiden mengenai RAPBN 2026 viral di media sosial. Kejadian ini terjadi pada 15 Agustus 2025, dan berlanjut dengan demonstrasi besar yang dipicu oleh kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR.
Kontroversi Joget Eko Patrio dan Uya Kuya
Setelah pidato Presiden Prabowo pada tanggal 15 Agustus, Eko Patrio dan Uya Kuya terlihat ceria berdansa. Video tersebut segera menjadi kontroversi di masyarakat, terutama setelah diumumkannya kenaikan tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan pada 20 Agustus 2025. Aksi mereka dinilai tidak sensitif di tengah kesulitan yang dialami rakyat.
Demonstrasi Dan Kerusuhan
Akibat tindakan mereka, demonstrasi besar digelar mulai 25 Agustus 2025. Situasi semakin memburuk setelah kematian seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan, yang terlibat dalam kecelakaan dengan kendaraan Brimob pada 28 Agustus. Kerusuhan meluas, dan pada akhir bulan, rumah para anggota DPR, termasuk Eko Patrio dan Uya Kuya, diserang oleh massa.
Tindakan PAN
Menanggapi situasi ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) mengeluarkan keputusan untuk menonaktifkan keduanya sebagai anggota DPR mulai 1 September 2025. PAN berkomitmen menjaga integritas dan kehormatan wakil rakyatnya dalam menjalankan tugas konstitusional.
Permohonan Maaf kepada Publik
Dalam siaran pers, PAN mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan permasalahan ini kepada Presiden Prabowo. "Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik," ungkap Sekretaris Jenderal PAN, Viva Yoga Mauladi.
Komitmen PAN ke Depan
PAN menekankan pentingnya mendengarkan aspirasi masyarakat untuk menghasilkan kebijakan yang bermanfaat. Parte ini juga berjanji untuk terus menjalankan fungsi legislasi dan pengawasan dengan tujuan meningkatkan kemajuan bangsa.
Sumber: JP Group