
Headline24jam.com – Eko Patrio dan Uya Kuya terpaksa menghadapi konsekuensi dari aksi joget yang mereka lakukan saat sidang tahunan MPR. Akibatnya, rumah keduanya menjadi sasaran penjarahan, dan mereka pun dinonaktifkan dari DPR RI.
Nasib Eko Patrio dan Uya Kuya
Penjarahan terjadi setelah publik merasa tidak puas dengan permintaan maaf yang dianggap terlambat oleh Eko Patrio dan Uya Kuya. Rumah mereka yang berada di Jakarta pun tidak luput dari aksi massa yang merusak dan mengambil barang-barang.
Penjarahan Terhadap Politisi
Empat rumah anggota DPR RI, termasuk Eko Patron, Uya Kuya, Nafa Urbach, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, menjadi target penjarahan. Mereka disasar karena ucapan yang dianggap menyakiti masyarakat, dan harta benda yang ada di dalam rumah pun ikut diambil.
Ahmad Sahroni dalam Sorotan
Ahmad Sahroni juga menjadi sorotan publik setelah rumah mewahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikepung warga. Barang-barang berharga di rumahnya pun mengalami nasib serupa. Aksinya di media sosial juga mendapatkan perhatian, terutama setelah ia menghapus akun Instagramnya.
Pesan dari Uya Kuya
Melalui unggahan di Instagram, Uya Kuya memberikan pesan kepada pelaku penjarahan yang menghancurkan rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Ia berharap barang-barang yang diambil dapat memberikan manfaat bagi mereka.
Warga Kembalikan Barang ke Sri Mulyani
Menariknya, di kawasan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, dua pemuda terlihat mengembalikan barang-barang hasil penjarahan pada Minggu, 31 Agustus. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik tindakan mereka.
Dalam semua kejadian ini, ada ketidakpuasan masyarakat yang semakin meningkat terhadap tindakan beberapa politisi. Respons mereka terutama terlihat melalui tindakan penjarahan yang mencuri perhatian publik.