
Headline24jam.com – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) bertemu dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, di Istana Wakil Presiden Jakarta pada Minggu, 31 Agustus 2025. Pertemuan ini mengungkap beberapa isu penting yang dihadapi para sopir ojol di tanah air.
Aspirasi Driver Ojol
Salah satu perwakilan pengemudi, Arief, yang berusia 50 tahun, menyampaikan enam aspirasi krusial. Ia menyoroti pentingnya penyediaan BPJS Ketenagakerjaan bagi pengemudi ojol secara gratis di seluruh Indonesia. "Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan asuransi BPJS TK untuk ojol," ujar Arief saat ditemui di Monas.
Transparansi Kasus Kematian Pengemudi Ojol
Riska Amelia, 29, perwakilan dari Grab, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Ia meminta perhatian pemerintah dalam pengusutan kasus kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas akibat terlindas kendaraan Brimob. "Kami ingin transparansi dalam kasus ini, terutama dalam proses penyelidikan yang dilakukan oleh polisi," jelas Riska.
Kritik Terhadap Pertemuan
Pertemuan antara Wapres Gibran dengan pengemudi ojol tersebut tidak luput dari kritik. Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mempertanyakan mengapa hanya perwakilan pribadi yang diundang, sedangkan suara kolektif jutaan pengemudi ojol diabaikan. “Tujuh juta pengemudi ojek online tidak dapat diwakili hanya oleh beberapa orang,” tegas Igun.
Validitas Informasi yang Diterima
Lebih jauh, Igun menekankan bahwa beberapa perwakilan yang hadir tidak terlibat langsung dalam insiden kematian Affan. "Kami tidak melihat mereka di lokasi atau saat otopsi. Informasi yang diberikan kepada Wapres tidak dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
Dalam siaran pers tersebut, Gibran menegaskan bahwa pemerintah akan menangani masalah yang disampaikan dengan serius dan transparan. Namun, pertanyaan mengenai validitas perwakilan yang diundang tetap menjadi bagian yang harus diperhatikan.