
Headline24jam.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa pemulihan fasilitas umum yang rusak akibat aksi unjuk rasa di Indonesia akan dipercepat. Pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan proses pemulihan dalam waktu enam bulan agar layanan publik tidak terganggu.
Proses Pemulihan Fasilitas Umum
Menurut Menteri Dody, pendataan kerusakan sudah dilakukan dan dibahas dalam rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto. Tiga kategori kerusakan telah ditetapkan: ringan, sedang, dan berat.
“Kerusakan ringan harus ditangani dalam kurang dari satu minggu, seperti penggantian kaca pecah. Untuk kerusakan sedang, perbaikan bisa memakan waktu 3-4 bulan, sementara kerusakan berat diperkirakan memerlukan waktu sekitar enam bulan,” ungkapnya pada kunjungan ke Gerbang Tol Pejompongan, Selasa (2/9).
Prioritas Perbaikan
Menteri Dody menjelaskan bahwa perbaikan akan difokuskan pada fasilitas publik yang paling berpengaruh terhadap masyarakat. Hal ini termasuk infrastruktur seperti jalan tol, halte, gedung perkantoran pemerintah, serta sarana pemerintahan di berbagai daerah.
“Dalam situasi tanggap darurat ini, kami telah mengalokasikan dana sekitar Rp900 miliar untuk perbaikan fasilitas publik di seluruh Indonesia, dengan prioritas awal di Jakarta sebagai pusat pemerintahan,” tambahnya.
Dampak Perbaikan
Langkah cepat Kementerian PUPR diharapkan dapat memulihkan aktivitas masyarakat dan memberikan dampak positif pada layanan publik serta pergerakan ekonomi. Data menunjukkan 21 fasilitas umum mengalami kerusakan ringan, 18 kerusakan sedang, dan 35 kerusakan berat.
“Pemerintah bergerak cepat, namun kami juga memerlukan waktu untuk memastikan perbaikan dilakukan dengan kualitas yang terbaik. Yang terpenting, masyarakat tidak perlu khawatir, kami akan menuntaskannya,” tutup Menteri Dody.