Headline24jam.com – BMW telah meluncurkan iX3, SUV listrik baru yang menjadi bagian dari keluarga Neue Klasse, di ajang Munich Motor Show. Mobil ini dapat menempuh jarak hingga 400 mil dengan tenaga 463 daya kuda berkat dua motor listrik, menawarkan teknologi terbaru dari BMW dan standarisasi EV yang lebih efisien.
Peluncuran di Munich Motor Show
Di Munich Motor Show, BMW memperkenalkan iX3, yang menghormati warisan Neue Klasse dengan membawa desain dan teknologi modern. Model ini merupakan langkah signifikan bagi BMW, dengan tujuan untuk menyaingi para pemimpin pasar mobil listrik seperti Tesla.
Platform dan Desain Baru
iX3 adalah kendaraan pertama yang dibangun di atas platform EV Neue Klasse. Meskipun sedikit lebih panjang dari X3 konvensional, dimensi iX3 lebih kecil dalam beberapa aspek lainnya. Desainnya terinspirasi dari model klasik BMW, mempertahankan elemen ikonik seperti lampu depan quad dan grille ginjal yang tinggi.
Spesifikasi dan Teknologi
Dengan klaim daya 463 hp dan torsi 473 lb-ft, iX3 menawarkan akselerasi 0-60 mph dalam waktu 4,7 detik. Kendaraan ini juga mendukung pengisian cepat hingga 400 kilowatt, memberi pengguna hingga 230 mil jangkauan dalam waktu 10 menit pengisian.
Inovasi dalam Pengendalian
iX3 menjadi kendaraan pertama BMW yang berkonsep software-defined vehicle (SDV). Dengan penggunaan superbrain yang mengintegrasikan sistem seperti powertrain dan suspensi, mobil ini menjanjikan kontrol yang lebih presisi dan efisiensi yang lebih baik. Fitur bantuan pengemudi seperti adaptive cruise control dan lane-keep assist hadir sebagai standar.
Produksi dan Rencana Masa Depan
BMW akan memproduksi iX3 di pabrik baru di Debrecen, Hongaria, dengan rencana untuk memulai produksi di AS pada kuartal pertama 2026. Penjualannya diharapkan dimulai pada musim panas mendatang, memperkuat komitmen BMW terhadap mobilitas listrik yang berkelanjutan.
Dengan peluncuran iX3, BMW menegaskan kembali posisinya dalam industri otomotif listrik, berupaya untuk menciptakan platform baru yang tidak mengorbankan performa demi keberlanjutan.
About the Author
