
Headline24jam.com – Kenaikan harga beras di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah mempengaruhi penjual dan pembeli selama dua pekan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh penurunan pasokan beras di pasaran, yang diduga akibat distribusi yang kurang lancar.
Penyebab Kenaikan Harga
Seorang pedagang beras di Pasar Soreang, Engkus (50), menjelaskan bahwa harga beras telah naik sekitar Rp 1.000 per kilogram. Saat ini, harga beras premium mencapai Rp 15.000 per kilogram, bahkan sempat menyentuh Rp 16.000. Engkus juga menyayangkan tidak adanya tindakan dari Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengatasi masalah ini.
“Naiknya harga sudah dua minggu yang lalu. Belum ada tindakan pemerintah mengatasi masalah ini,” ungkapnya pada Jumat (5/9/2025).
Dampak Terhadap Konsumen
Kenaikan harga ini berdampak langsung pada konsumen. Heni Nurhayati (42) menyatakan bahwa ia terpaksa mengurangi jumlah pembelian beras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Sekarang apa-apa sudah mahal. Ibu-ibu harus pinter-pinter cari cara agar uang belanja bulanan bisa cukup,” katanya.
Strategi Pembelian
Dalam menghadapi harga beras yang meningkat, konsumen seperti Asti memilih untuk membeli beras secukupnya. Dari kebiasaan membeli 5 kilogram, kini ia hanya membeli 4 kilogram. “Mudah-mudahan kondisi ekonomi cepat pulih dan membaik. Sudah beruntung masih bisa beli beras meskipun harganya sudah naik,” tuturnya.
Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat menengah di tengah ketidakpastian ekonomi. Peningkatan harga beras menjadi salah satu faktor yang membuat anggaran belanja semakin ketat.
(Ecep/HR Online/R13)