
Headline24jam.com – Sejumlah pedagang di Pasar Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluhkan penurunan jumlah pembeli akibat kenaikan harga sayuran dan daging ayam broiler. Kenaikan harga ini, meskipun tidak signifikan, berdampak besar pada pendapatan pedagang.
Kenaikan Harga Sayuran di Pasar Banjar
Pedagang sayuran, Inan Kusnandar, menyampaikan bahwa beberapa sayuran mengalami kenaikan harga. Cabai rawit merah kini dijual seharga Rp 28 ribu per kilogram, sementara sebelumnya hanya Rp 25 ribu.
Cabai merah keriting, yang semula dihargai Rp 30 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 45 ribu. Sementara itu, cabai merah tanjung mengalami kenaikan dari Rp 60 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram.
"Ingat, memang ada kenaikan harga, tetapi tidak terlalu signifikan," ungkap Inan pada Senin, 8 September 2025.
Penyebab Kenaikan Harga Sayuran
Inan menjelaskan bahwa kenaikan harga ini mulai terjadi dalam tiga hari terakhir. Ia memperkirakan penyebabnya adalah berkurangnya stok pasokan barang ke pasar.
"Di pasar kota besar, permintaan meningkat, jadi kita yang di pasar kecil harus mengikuti tren harga," jelasnya.
Inan juga mencatat bahwa saat ini jumlah pembeli mulai berkurang dan berpindah ke Pasar Gandrung, di mana harga-harga cenderung lebih murah. "Harga di sana memang lebih rendah dibandingkan di Banjar," tambahnya.
Kenaikan Harga Daging Ayam Broiler
Selain sayuran, harga daging ayam broiler juga mengalami kenaikan di Pasar Banjar. Pedagang daging ayam, Oyo, menginformasikan bahwa harga daging ayam broiler kini meningkat dari Rp 33 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram dalam empat hari terakhir.
"Awalnya Rp 33 ribu, lalu naik secara perlahan hingga sekarang menjadi Rp 38 ribu," kata Oyo.
Kemungkinan Penyebab Kenaikan Harga Daging
Oyo tidak mengetahui secara pasti alasan di balik kenaikan harga daging ayam. Namun, ia menduga bahwa adanya program makanan bergizi gratis yang memerlukan pasokan daging ayam dalam jumlah besar berkontribusi pada kenaikan harga.
"Perkiraanku, mungkin karena program tersebut, permintaan bisa mencapai berton-ton per hari, ditambah kemungkinan pasokan DOC yang langka," tutupnya.