
Headline24jam.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Jawa Barat, melaksanakan program pelatihan service handphone (HP) untuk mengurangi tingkat pengangguran. Pelatihan ini menyasar masyarakat Cimahi yang belum memiliki pekerjaan dan berlangsung dari 17 hingga 26 September 2025.
Program Pelatihan 10 Hari
Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (P2TKT) Disnaker Cimahi, Tresna Nur Ramdani, mengungkapkan bahwa 30 peserta dari berbagai kalangan usia mengikuti pelatihan di SMK PGRI 1 Kota Cimahi. Peserta akan mendapat materi teori dan praktik selama sepuluh hari, bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Nurul Amalia.
“Pelatihan ini merupakan tahap dasar, dan kami mengkombinasikan teori dengan praktik langsung bersama mentor,” jelas Tresna, Sabtu (27/9/2025).
Sertifikasi Kompetensi bagi Peserta
Di hari ke-9 dan ke-10, peserta akan mengikuti uji kompetensi (ujikom) untuk mendapatkan sertifikat yang diakui oleh dunia usaha. Tresna menambahkan, “Setelah pelatihan, peserta bukan hanya memperoleh kemampuan teknis, tetapi juga sertifikat kompetensi.”
Evaluasi post test menunjukkan hasil positif, dengan mayoritas peserta memahami materi yang disampaikan. Disnaker mendorong penyelenggara agar peserta dapat tersalurkan ke dunia kerja setelah pelatihan.
Pendampingan Pasca Pelatihan
Tresna menekankan bahwa LPK tidak hanya melepas peserta setelah pelatihan. LPK memiliki wadah untuk diskusi dan berbagi informasi mengenai lowongan kerja, serta akan terus mendampingi peserta.
Kepala Seksi P2TKT, Andri Gunawan, menambahkan bahwa evaluasi dan pengembangan program akan dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. “Kami berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan yang sudah berkolaborasi dengan LPK,” ungkap Andri.
Keterampilan dan Akses Permodalan
Andri juga menyatakan bahwa mayoritas peserta telah memenuhi standar dunia usaha. Ia berpendapat bahwa keterampilan perlu diasah melalui praktik langsung, baik di dunia kerja maupun berwirausaha.
Pemerintah juga siap memberikan informasi tentang akses permodalan, termasuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank BUMN. “Ini bertujuan untuk mendukung para peserta yang ingin berwirausaha agar memiliki peluang yang lebih besar,” tutup Andri.
(Eri/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)