
Headline24jam.com – Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York pada 23 September 2025. Kehadiran ini merupakan momen penting bagi Indonesia, mengingat Kepala Negara kembali berpidato di forum internasional setelah lebih dari satu dekade absen.
Sejarah Pidato Presiden Indonesia di PBB
Sejak tahun 1960, pemimpin Indonesia telah memanfaatkan platform PBB untuk menyampaikan pandangan dan kebijakan luar negeri. Ada beberapa presiden yang tercatat pernah berpidato di forum penting ini.
Soekarno: Pionir Perwakilan Indonesia
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, menjadi pemimpin pertama yang berpidato di Sidang Umum PBB ke-15 pada 30 September 1960. Dalam pidato berjudul To Build the World Anew, ia menekankan pentingnya solidaritas Asia-Afrika dan perjuangan melawan kolonialisme.
Pidato tersebut diakui sebagai salah satu yang paling berpengaruh di panggung dunia dan merupakan bagian dari warisan sejarah yang dilindungi oleh UNESCO.
Soeharto: Fokus pada Kerja Sama Global
Tiga dekade kemudian, Soeharto tampil di Sidang Umum PBB ke-47 pada 24 September 1992. Dalam pidatonya yang berjudul “Pesan Jakarta”, ia menyerukan kerja sama global yang adil antara negara maju dan berkembang.
Ia kembali berpidato di PBB pada tahun 1995, berfokus pada kepentingan negara-negara Selatan dan menegaskan pentingnya reformasi dalam tatanan ekonomi internasional.
Megawati Soekarnoputri: Suara Perempuan dalam Diplomasi
Memasuki era reformasi, Megawati Soekarnoputri mengisi forum PBB pada September 2001, hanya beberapa hari setelah serangan teror di AS. Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam melawan terorisme dan reformasi PBB untuk mencapai efektivitas yang lebih baik.
Susilo Bambang Yudhoyono: Diplomasi yang Konsisten
Selama sepuluh tahun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercatat sebagai presiden Indonesia dengan kehadiran terbanyak di Sidang Umum PBB, yaitu enam kali. Dalam berbagai pidatonya, ia sering mengangkat isu perdamaian dan keadilan global.
Jokowi: Mengatasi Tantangan Melalui Virtual
Presiden Joko Widodo berpidato secara virtual dalam dua Sidang Umum PBB pada tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi COVID-19. Meskipun tidak hadir langsung, ia mengangkat isu ketidaksetaraan global dan tantangan kesehatan.
Kembalinya Prabowo Subianto
Pada Sidang Umum PBB ke-80, Presiden Prabowo dipastikan akan menekankan dukungan Indonesia kepada rakyat Palestina. Ini menandai kembalinya presiden Indonesia ke panggung internasional setelah sekian lama diwakili.
Kehadiran presiden di Sidang Umum PBB bukan hanya simbolis, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam diplomasi global. Pesan yang disampaikan dapat berdampak pada persepsi dunia terhadap posisi Indonesia dalam isu-isu penting di kancah internasional.
Dengan semua catatan ini, keberlanjutan diplomasi Indonesia di forum internasional menjadi indikasi penting bagi arah politik luar negeri nation.