
Headline24jam.com – Pemerintah Indonesia berfokus pada transformasi ekonomi digital dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai aset strategis. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sebuah konferensi di Jakarta pada 24 September 2025. Ia menegaskan bahwa AI akan menjadi “game changer” dan mesin cuan baru, mendorong Indonesia menuju posisi empat besar dalam G20 pada 2045.
Langkah Strategis Pemerintah
Dalam upaya mencapai target tersebut, Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk paket kebijakan ekonomi terbaru yang dikenal dengan istilah 8+4+5. Langkah ini mencakup digitalisasi dan program pemagangan untuk lulusan perguruan tinggi, menargetkan 20.000 peserta selama enam bulan pelaksanaan dengan dukungan honor dari Pemerintah.
Pembangunan Infrastruktur Digital
Airlangga juga menjelaskan bahwa Pemerintah mempercepat pengembangan AI Data Center di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa. Selain itu, program gig economy akan diperluas ke 15 kota dan akses digital akan ditingkatkan melalui penggunaan Low Earth Orbit (LEO) Satellite. Dengan adanya satelit ini, sekitar 100.000 warga di daerah terisolasi dapat mengakses internet cepat.
Peran Indonesia di Tingkat Global
Di kancah internasional, Indonesia memimpin penyusunan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) dan menandatangani Indo-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEUCEPA) yang menjadi langkah pertama untuk mencakup kluster digital. “Kerja sama ini menegaskan Indonesia sebagai pemain kunci di ekonomi digital global,” kata Airlangga.
Fokus pada Sumber Daya Manusia Digital
Pentadbir tersebut juga menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) digital. Targetnya adalah mencetak 10,7 juta talenta digital hingga 2030 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pemanfaatan AI di Sektor Logistik
Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua FIATA, menyatakan bahwa pemanfaatan AI dalam logistik adalah suatu keharusan. “AI telah terbukti meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional,” ungkapnya, sesuai laporan dari Gitnux 2025.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Daya Saing
Yukki menekankan perlunya kolaborasi antara Pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat adopsi AI di sektor logistik. Banyak pelaku usaha global telah mengintegrasi AI untuk mempercepat dan mempermudah proses bisnis. “Peran AI kini tidak bisa dihindari dalam dunia usaha,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia semakin siap bersaing di tingkat global dalam ekonomi digital dan meningkatkan daya saing nasional.