
Headline24jam.com – Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2026, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) melaksanakan aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa, 23 September 2025.
Aksi Demo Mahasiswa di Tasikmalaya
Selama demo, mahasiswa memblokade Jalan Letnan Harun dan membawa sejumlah atribut, termasuk poster, spanduk, dan keranda mayat sebagai simbol matinya perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian.
Koordinator aksi, Alik Abidin, menjelaskan bahwa tujuan demonstrasi ini adalah untuk menyoroti berbagai masalah yang dialami petani di Tasikmalaya. Menurutnya, sektor pertanian saat ini menghadapi banyak tantangan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Masalah yang Dihadapi Petani
Alik mengungkapkan beberapa isu, seperti alih fungsi lahan pertanian yang terus berlangsung, ketiadaan peraturan wali kota untuk melindungi petani, dan kurangnya informasi pasar. Ia juga mencatat bahwa keuntungan dari hasil pertanian sangat rendah, menyebabkan petani dengan lahan sempit semakin kesulitan bertahan hidup.
Fokus pada Program Asuransi Usaha Tani Padi
Selain itu, mahasiswa juga memprotes Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dianggap tidak efektif. Alik menyebutkan, banyak petani yang mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan, tetapi tidak mendapatkan kompensasi yang layak.
Kecewa terhadap Wali Kota Tasikmalaya
Massa aksi mengekspresikan kekecewaan mereka karena Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, tidak menemui mereka. Mahasiswa mendesak agar Ketua DPRD Kota Tasikmalaya mendengarkan langsung aspirasi mereka.
“Ketidakhadiran wali kota menunjukkan bahwa pemerintah tidak berpihak kepada petani. Padahal sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi masyarakat Kota Tasikmalaya,” tegas Alik.
Pengawalan Ketat oleh Aparat
Aksi unjuk rasa yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 18.00 ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP. Beberapa pejabat dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, termasuk Kepala Dinas Pertanian, sempat menemui massa aksi sebelum mereka membubarkan diri. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)