
Headline24jam.com – Kongres Ikatan Alumni Elektro ITS (ELITS) 2025 berlangsung di ballroom Jasaraharja, menghadirkan alumni lintas generasi dari berbagai sektor, termasuk industri, pemerintahan, dan startup. Acara ini berfokus pada tema “Elektro vs Artificial Intelligence: Powering the Future,” yang membahas interaksi antara disiplin ilmu elektro dan kecerdasan buatan (AI).
Pentingnya Kesiapan Infrastruktur
Dalam sesi utama, Prof. Dr. Ir. Adhi Dharma Wibawa, Kepala Pusat Studi Kecerdasan Artifisial dan Teknologi Digital ITS, mengingatkan perlunya kesiapan infrastruktur serta regulasi etika dalam penerapan AI. Ia memberikan contoh penggunaan AI di industri dan mengingatkan tentang risiko etika yang perlu diwaspadai oleh generasi muda.
“AI bisa meningkatkan daya saing, tetapi harus diimbangi oleh regulasi dan kesadaran etis. Tanpa itu, pemanfaatan teknologi dapat menyimpang,” paparnya.
AI sebagai Motor Inovasi Global
Dari sudut pandang global, Adir Ginting, Head of Enterprise Sales Google Indonesia, menjelaskan bahwa AI telah bertransformasi menjadi pendorong inovasi, bukan hanya sekedar alat efisiensi. Ia mendorong alumni ITS untuk tetap relevan dalam ekosistem global yang sedang berkembang pesat.
“AI bukan sekadar hype. Investasi besar terus mengalir, menegaskan bahwa AI akan menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Alumni ITS harus berkontribusi dalam membangun ekosistem ini,” ujarnya.
Kolaborasi Pentahelix untuk Ekosistem AI Nasional
Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur IT Digital Telkom Indonesia dan alumni elektro ITS, menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, startup, regulator, global partners, dan media dalam memperkuat ekosistem AI nasional. Ia mengidentifikasi sektor transportasi sebagai prioritas dalam transformasi digital dengan peluang pertumbuhan yang signifikan.
“Transportasi membutuhkan integrasi IoT, AI, cloud, dan keamanan digital. Ini adalah peluang besar yang tidak boleh dilewatkan,” tambahnya.
Pelantikan Ketua Umum IKA ELITS 2025
Suasana semakin hangat ketika Lies Hartono, alias Cak Lontong, dilantik sebagai Ketua Umum IKA ELITS 2025. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antar generasi dan menyatakan bahwa AI harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
“AI dapat menggantikan banyak pekerjaan, tetapi tidak boleh menghilangkan semangat kita untuk bersinergi,” ungkapnya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
Ruang Strategis untuk Alumni
Forum ini juga menjadi kesempatan bagi alumni daerah, seperti Dian Purnomo, Ketua Alumni Elektro ITS Jawa Timur, untuk menyampaikan pandangannya. Ia menilai kongres ini sebagai ruang strategis untuk memperkuat jaringan serta mengantisipasi tantangan etika dan regulasi AI di Indonesia.
Dalam keseluruhan acara, kongres menyoroti bahwa masa depan teknologi tidak hanya berkisar pada inovasi, tetapi juga harus melibatkan kolaborasi, etika, dan relevansi. Alumni elektro ITS berkomitmen untuk menjadi penggerak dalam ekosistem AI yang inklusif dan kompetitif, bukan sekadar sebagai pengguna.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.