
Headline24jam.com – Benny Arnas, seorang sastrawan asal Lubuklinggau, mengungkapkan pandangannya terkait konsep residensi menulis yang tidak hanya bergantung pada program resmi. Dalam tulisan terbaru, ia menjelaskan bagaimana residensi dapat dilakukan di berbagai tempat secara mandiri, tanpa memerlukan undangan internasional.
Residensi Menulis Secara Mandiri
Menurut Benny, residensi menulis adalah pilihan sadar untuk memberi ruang bagi diri sendiri. "Ini adalah kesempatan untuk menepi dan berkarya dengan perhatian penuh," ujarnya. Benny menegaskan bahwa seseorang tidak perlu menunggu program resmi untuk melakukan residensi.
Pengalaman di Berbagai Tempat
Selama perjalanan menulisnya, Benny telah mengunjungi Turki dan Slovenia untuk keperluan "ghostwriting." Di sana, ia juga menganggap waktu yang dihabiskan sebagai periode residensi. Selain itu, saat mengunjungi Kepulauan Karimata, ia menemukan ketenangan yang mendukung proses penulisan naskahnya.
Pandemi Sebagai Residensi Terpanjang
Benny juga menyebutkan bahwa pandemi 2020–2022 menjadi pengalaman residensi terpanjang dalam hidupnya. Situasi ini memaksanya untuk melihat kembali peta kreatifnya. "Dalam batasan tersebut, rumah menjadi studio, dan jalan depan rumah menjadi galeri," ungkapnya.
Menemukan "Roma" Sendiri
Benny percaya bahwa residensi tidak sekadar mencari jalan lain menuju tujuan. "Anda bisa membangun Roma Anda sendiri meski tanpa peta yang jelas," katanya. Ia menceritakan pengalamannya selama enam tahun berturut-turut yang gagal dalam seleksi residensi menulis luar negeri.
Pembelajaran dari Kegagalan
Kegagalan tidak menyurutkan semangat Benny untuk berusaha. Ia mendaftar di berbagai program kebudayaan di luar negeri, meskipun banyak yang menolak. "Setelah itu, saya justru berkesempatan untuk berproses kreatif di lebih dari dua puluh negara," tambahnya.
Kesempatan dari Negara
Pada tahun 2025, Benny akhirnya terdaftar sebagai peserta residensi luar negeri yang didanai oleh pemerintah. "Ini adalah kali pertama saya mendapatkan dukungan negara untuk residensi menulis di luar negeri," katanya. Ia merasa bahwa perjalanan kreatifnya selama ini lebih dekat dengan dirinya sendiri.
Resep Residensi yang Berkualitas
Benny menekankan bahwa residensi yang baik lahir dari niat memberi ruang untuk diri sendiri, bukan dari stempel resmi. Ia percaya program resmi memiliki manfaat, tetapi residensi yang berkembang dari inisiatif pribadi cenderung lebih jujur.
Menemukan Tempat yang Tepat
Ketika ditanya tentang tempat terbaik untuk residensi, ia menyarankan untuk mencari lokasi yang nyaman untuk diri sendiri. Ini bisa berupa loteng rumah nenek, pojok perpustakaan, atau tempat asing yang dirasa menarik.
Kesimpulan
Banyak pelajaran berharga bisa diambil dari pengalaman Benny Arnas. Residensi menulis bukan hanya tentang lokasi, tetapi lebih pada bagaimana penulis bisa menemukan inspirasi yang sebenarnya dari dalam diri mereka sendiri. "Perjalanan itu sepenuhnya milik Anda," tutupnya.