Headline24jam.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi meluncurkan “Misi Genesis” pada Senin (24/11) di Washington DC. Inisiatif ini merupakan bagian dari perintah eksekutif yang menetapkan pengembangan platform digital untuk memusatkan data ilmiah nasional.
Tujuan Misi Genesis
Perintah ini menginstruksikan Departemen Energi dan laboratorium nasional untuk menghimpun berbagai data ilmiah. Upaya ini sejalan dengan visi Trump untuk menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai motor penggerak ekonomi masa depan negara.
Menurut laporan dari Associated Press, Misi Genesis bertujuan untuk menggandeng sektor swasta dan universitas. Mereka diharapkan menerapkan kemampuan AI untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teknik, energi, dan keamanan nasional, termasuk perbaikan jaringan listrik.
Kolaborasi Riset dan Inovasi
Misi ini diharapkan dapat menyatukan sumber daya penelitian. “Misi Genesis akan menggabungkan upaya para ilmuwan, bisnis, dan universitas terkemuka untuk mempercepat pengembangan dan pemanfaatan AI,” bunyi perintah eksekutif yang dikeluarkan.
Pemerintah menyebutkan program ini sebagai yang paling ambisius sejak misi luar angkasa Apollo pada 1960-an. Namun, terdapat kekhawatiran karena banyak penelitian federal melibatkan pemotongan anggaran dan pengurangan tenaga kerja di bidang ilmiah.
Fokus pada Teknologi dan Ekonomi
Pengembangan AI semakin diandalkan Trump sebagai pendorong ekonomi AS. Salah satu contohnya adalah saat pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang berkomitmen menginvestasikan 1 triliun dolar untuk membuat negaranya menjadi pusat data AI.
Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk Departemen Energi melalui RUU pengeluaran yang ditandatangani Trump pada bulan Juli.
Tantangan Energi di Masa Depan
Saat kekhawatiran muncul mengenai penggunaan listrik yang tinggi oleh AI, pejabat pemerintah mengklaim tarif listrik akan menurun seiring perkembangan teknologi. Mereka meyakinkan bahwa penggunaan yang meningkat justru akan memperkuat kapasitas saluran transmisi.
Data menunjukkan bahwa pusat data menyumbang sekitar 1,5 persen dari konsumsi listrik global tahun lalu, dan diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan penggunaan bahan bakar fosil, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Pengawasan dan Perlindungan Data
Misi Genesis akan memanfaatkan superkomputer dari laboratorium nasional dan kapasitas komputasi di sektor swasta. Meski demikian, pihak pemerintah menekankan pentingnya kontrol untuk melindungi informasi sensitif, termasuk data keamanan nasional.
Dengan langkah ini, diharapkan Misi Genesis dapat merampingkan masalah-masalah yang dihadapi AS dalam mengembangkan dan memanfaatkan kecerdasan buatan secara lebih efektif.