
Headline24jam.com – Dosen Pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan), Bambang Soesatyo, menekankan bahwa kepemimpinan nasional di bawah Presiden Prabowo Subianto adalah momen krusial bagi Indonesia dalam membangun budaya organisasi pemerintahan dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Menurutnya, karakter kepemimpinan yang sedang dibangun akan sangat memengaruhi kemampuan bangsa menghadapi tantangan global yang semakin rumit.
Kepemimpinan Strategis
Bamsoet menyatakan bahwa Presiden Prabowo menerapkan model kepemimpinan yang tegas, visioner, dan berorientasi hasil. “Beliau tidak hanya mengelola, tetapi juga menggerakkan seluruh elemen bangsa menuju tujuan besar, yaitu menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dan politik yang disegani,” jelas Bamsoet saat kuliah daring untuk Fakultas Keamanan Nasional, Unhan, pada Rabu (15/10/2025).
Budaya Organisasi yang Adaptif
Ia menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan transformasional sangat dibutuhkan untuk memperkuat semangat kolektif dan integritas dalam birokrasi. Gaya kepemimpinan ini tidak hanya mengandalkan otoritas, melainkan juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama.
“Di masa lalu, masyarakat sering terjebak dalam pola birokrasi yang kaku. Untuk mencapai Indonesia Emas, kita membutuhkan budaya organisasi yang lebih adaptif dan kolaboratif,” ungkapnya.
Efisiensi dan Kecepatan Eksekusi
Menurut Bamsoet, langkah awal pemerintahan Presiden Prabowo mulai terlihat dengan penekanan pada efisiensi, kecepatan eksekusi, dan sinergi antar sektor. Ini adalah fondasi penting untuk mencapai tujuan nasional.
Seni Kepemimpinan
Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kadin Indonesia, Bamsoet menggarisbawahi bahwa kepemimpinan transformasional harus melibatkan partisipasi dan kesadaran bersama. Seorang pemimpin, kata Bamsoet, perlu menanamkan makna di balik setiap kebijakan yang diambil.
Komunikasi Publik yang Kuat
Kepemimpinan Presiden Prabowo juga terlihat dari keterlibatannya dalam isu-isu strategis dan komunikasi publik yang solid. Kehadiran langsung Presiden dalam berbagai kegiatan menciptakan kedekatan emosional dengan rakyat.
“Rakyat merasa menjadi bagian dari perubahan, yang menumbuhkan rasa percaya dan semangat kebangsaan,” tambahnya.
Mempertahankan Kohesi Sosial
Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran ini menekankan bahwa seorang pemimpin yang efektif ditentukan oleh kemampuannya untuk memotivasi orang lain. Kepemimpinan yang mampu menjaga kohesi sosial sangat diperlukan di tengah perbedaan yang ada.
Kesimpulan
Bamsoet menegaskan bahwa pengalaman Presiden Prabowo di berbagai bidang menjadikannya sosok yang memahami pentingnya keseimbangan antara visi dan eksekusi. “Beliau tahu kapan harus mendorong dan kapan harus berhenti untuk memastikan semua berjalan bersama. Ini adalah kombinasi kepemimpinan yang sangat dibutuhkan saat ini,” tutupnya.