
Headline24jam.com – Dalam situasi ketegangan yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik, Beijing mengklaim bahwa pesawat tempur multi-peran J-16 berhasil “Lock-On” dua pesawat siluman, kemungkinan F-22 Raptor atau F-35 Lightning II milik Amerika Serikat. Insiden ini, yang dilaporkan terjadi di Laut Tiongkok Timur, telah memicu perdebatan tentang keseimbangan keunggulan udara di Pasifik.
Insiden di Laut Tiongkok Timur
Laporan dari China Central Television (CCTV) menyebutkan bahwa Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) J-16 mendeteksi dua pesawat siluman yang memasuki wilayah udara sensitif China. Pilot PLAAF, Li Pengfei, menjelaskan situasi tersebut saat berpatroli di pantai timur Tiongkok.
Manuver Berisiko
Li mengungkapkan bahwa J-16 mendekati salah satu pesawat pada jarak 10 hingga 15 meter. Ia melakukan manuver terbalik yang memungkinkan radar pesawatnya mengunci dua target sekaligus. “Pesawat tak dikenal mundur dengan cepat,” ungkap Li, menegaskan bahwa tindakan tersebut memaksa pesawat siluman untuk meninggalkan kawasan tersebut.
Dukungan Jaringan Pertahanan
Li juga mencatat bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan jaringan pertahanan udara Tiongkok. Sistem ini mengintegrasikan sensor udara, pesawat peringatan dini, dan radar darat yang memberikan data secara real-time kepada J-16. Ini menunjukkan peningkatan kemampuan Tiongkok dalam mendeteksi dan menghadapi ancaman dari pesawat-pesawat siluman di kawasan tersebut.
Ketegangan dan dinamika di kawasan Indo-Pasifik terus berlanjut, dengan insiden ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan kekuatan militer di wilayah strategis ini.