
Headline24jam.com – Musim hujan yang panjang kini melanda berbagai daerah di Indonesia, dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi penyebabnya sebagai kombinasi faktor atmosferik. BMKG juga memperkirakan potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat, masih akan terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam sepekan ke depan.
Analisis Cuaca Ekstrem
Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, menyatakan bahwa ada perubahan cuaca signifikan yang terjadi pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2025, terutama di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti fase IOD (Indian Dipole) negatif, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), dan suhu muka laut yang hangat antara 28–30 °C.
Potensi Hujan Lebat
Kombinasi faktor atmosfer tersebut membuat kondisi menjadi labil, sehingga memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Meskipun potensi ini diprediksi akan berkurang, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap hujan yang disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Perkiraan Hujan di Wilayah Tertentu
BMKG memperkirakan hujan lebat akan terjadi dari 20 hingga 22 Agustus di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara. Selanjutnya, dari 23 hingga 26 Agustus, diperkirakan hujan lebat berpotensi melanda Jawa Timur, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Sulawesi Utara.
Imbauan untuk Masyarakat
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinan cuaca ekstrem. Hindari kegiatan di luar ruangan saat terjadi hujan petir dan jauhi area yang rawan bencana, seperti pohon tumbang atau bangunan yang tidak stabil. Kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor juga sangat penting.
Kasus Kapal Hilang di Laut
Di sisi lain, Basarnas melaporkan adanya sepuluh orang yang hilang di laut dalam beberapa hari terakhir. Kasi Ops Basarnas Semarang, Moel Wahyono, menjelaskan bahwa penyebabnya adalah gelombang tinggi yang menghantam kapal nelayan dan pemancing.
Peristiwa ini terjadi di lima lokasi berbeda di Jawa Tengah, yang meliputi Jepara, Pekalongan, Kendal, Tegal, dan Semarang. Saat ini, pencarian masih berlangsung, dengan prediksi bahwa kejadian ini disebabkan oleh fenomena angin timur yang aktif sejak Senin malam.
Dengan informasi ini, masyarakat diharapkan lebih waspada dan siap menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang sedang berlangsung.