Headline24jam.com – Intoleransi, kekerasan, dan bullying saat ini menjadi isu serius dalam dunia pendidikan di Indonesia. Fenomena tersebut semakin mengkhawatirkan di era digital, di mana perkembangan teknologi dapat mempercepat penyebaran paham berbahaya dan radikalisasi di kalangan siswa.
Langkah BNPT Melawan Intoleransi
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan “Deklarasi Pelajar Damai” sebagai upaya mencegah radikalisasi di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini diselenggarakan serentak di lima lokasi Desa Siap Siaga BNPT: Kabupaten Pandeglang, Lebak, Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon pada Senin (17/11/2025).
Pelibatan Siswa dalam Deklarasi
Ribuan pelajar berpartisipasi dalam deklarasi ini, yang menekankan komitmen untuk menciptakan sekolah yang bebas dari intoleransi dan kekerasan. Deklarasi ini dilakukan bersamaan dengan Upacara Bendera rutin di masing-masing sekolah, menjadikan momen tersebut sebagai wujud nyata dari pembentukan karakter.
Komitmen Sekolah dan Pembina Upacara
Di Pandeglang, deklarasi diadakan di Kecamatan Menes, diikuti oleh 16 sekolah. Camat Menes, Usep Sudarmana, serta perwakilan kepolisian dan militer hadir sebagai pembina upacara.
Usep Sudarmana menekankan pentingnya deklarasi ini agar pelajar menyadari bahayanya intoleransi dan bullying, serta mampu menghindarinya di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Fokus pada Pendidikan Ki Kaidan
Kepala SMAN 4 Pandeglang, Dewi Asiah, mendukung inisiatif BNPT dengan menyatakan bahwa deklarasi akan diintegrasikan dalam setiap upacara rutin. Ia berharap deklarasi ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa.
Membentuk Generasi Toleran
Deklarasi “Pelajar Damai” menggarisbawahi tiga komitmen utama: menciptakan lingkungan belajar yang aman, menumbuhkan budaya saling menghargai, dan menjadi agen perdamaian. Para siswa didorong untuk lebih peduli ketika melihat tindakan intoleran atau bullying di sekolah.
Akhir yang Memberdayakan
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan deklarasi bersama, menegaskan dukungan penuh terhadap gerakan “Sekolah Damai”. Dengan semangat ini, diharapkan pelajar mampu berkontribusi pada perubahan menuju Indonesia yang lebih damai dan toleran.