
Headline24jam.com – Paviliun Indonesia pada ajang CAEXPO-CABIS ke-22 di Nanning, Tiongkok, mendapat perhatian besar berkat kehadiran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Acara yang berlangsung dari 17 hingga 21 September 2025 ini menyaksikan partisipasi aktif organisasi dalam mempromosikan sawit berkelanjutan dan meningkatkan akses pasar ke negara tirai bambu itu.
Misi BPDPKS di CAEXPO-CABIS
BPDPKS berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam misi untuk mempromosikan keberlanjutan dalam industri kelapa sawit. Booth yang mereka hadirkan menampilkan kampanye “Sawit Baik,” yang menekankan pada isu keberlanjutan dan keterlacakan produk sawit.
Melalui presentasi ini, BPDPKS juga memperkenalkan produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menggunakan hasil samping kelapa sawit, seperti sandal dan kerajinan tangan dari CV Smart Batik. Produk-produk ini berhasil menarik minat pengunjung, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap inovasi bangsa.
Potensi Pasar Sawit Indonesia di Tiongkok
Tiongkok merupakan salah satu pasar utama bagi produk sawit Indonesia. Berdasarkan catatan, pada tahun 2024, negara ini menjadi pengimpor minyak sawit terbesar kedua setelah India, dengan volume impor lebih dari 6 juta ton per tahun. Pasar tersebut berkembang pesat berkat kebutuhan akan bahan makanan, oleokimia, dan energi terbarukan.
Memperkuat akses ke pasar Tiongkok menjadi langkah strategis bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Pada tahun 2024, ekspor sawit dan produk turunan Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari USD 25 miliar, berkontribusi sekitar 12–13% dari total ekspor nasional.
Komitmen Terhadap Keberlanjutan
Wakil Ketua GAPKI menekankan pentingnya forum internasional seperti CAEXPO untuk memperluas pemahaman global mengenai komitmen sawit Indonesia. Menurutnya, melalui acara ini, mereka dapat menyampaikan pesan bahwa Indonesia berkomitmen pada prinsip keberlanjutan.
“CAEXPO-CABIS memberi ruang strategis bagi kami untuk memperkuat pemahaman dan membuka peluang bagi diversifikasi produk hilir dan UMKM berbasis sawit,” ujarnya.
Partisipasi BPDPKS di CAEXPO-CABIS 2025 menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada ekspor komoditas unggulan, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan nilai tambah produk sawit di tingkat global. Melalui sinergi antara pemerintah, GAPKI, dan UMKM, diharapkan keberlanjutan dalam industri sawit dapat terwujud dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.