
Headline24jam.com – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat memberikan bantuan tanggap darurat kepada Enung Ana, seorang mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Banjar yang mengalami sakit setelah kembali dari Brunei Darussalam.
Bantuan Darurat untuk Mantan PMI
Bantuan ini diserahkan oleh BP3MI sebagai tanggapan atas laporan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar. Atep Suryadi Hidayat, penyuluh hukum ahli muda BP3MI Jawa Barat, menyatakan bahwa bantuan ini diperuntukkan bagi mantan PMI yang sakit, khususnya di Kota Banjar.
"Kami menindaklanjuti laporan terkait Ibu Enung yang mengalami sakit pasca-pulang," ungkap Atep saat memberikan pernyataan pada Senin (8/9/2025).
Penyaluran Bantuan
Pada tahun ini, BP3MI baru menyalurkan bantuan darurat kepada satu mantan PMI di Kota Banjar. Atep menekankan bahwa mereka tidak mempertimbangkan latar belakang pekerja migran, baik yang berangkat secara prosedural maupun non-prosedural.
"Kami hanya memproses laporan yang masuk ke kantor kami," jelas Atep.
Nominal bantuan yang diberikan adalah Rp 1 juta. Atep berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh yang bersangkutan.
Informasi Tambahan dari Disnaker
Kepala Bidang Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, Ninding Kosmana, menambahkan bahwa hingga saat ini, hanya satu orang mantan PMI yang menerima bantuan. Enung Ana baru saja kembali pada November 2024 setelah bekerja di Brunei Darussalam selama hampir dua tahun.
Informasi yang diterima menyebutkan bahwa Enung berangkat secara non-prosedural dari Bandung. Ninding menyatakan, "Kami tetap memberikan bantuan karena ia adalah warga Kota Banjar yang membutuhkan."
Pengalaman Enung Ana di Luar Negeri
Enung Ana menjelaskan pengalamannya sebagai PMI di Brunei. Ia mengaku hanya ingin bekerja, tetapi mengalami perlakuan kasar dari majikannya.
"Iya, ke sana niatnya buat bekerja, tapi majikanku bersikap kasar hingga berani memukul," katanya.
Karena perlakuan tersebut, Enung memilih untuk pulang setelah kontraknya habis pada 2024. Ia juga mengungkapkan bahwa kakinya terluka akibat pemukulan yang diterimanya, hingga harus mendapatkan perawatan.
"Saya sangat berterima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar dan BP3MI Jawa Barat yang telah memberikan bantuan ini," tutup Enung.
(Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)