Headline24jam.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinannya terhadap dana pemerintah daerah yang mencapai Rp 203 triliun dan belum sepenuhnya terserap. Hal tersebut disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (24/11).
Masalah Dana Mengendap
Menteri Tito menjelaskan bahwa dana yang mengendap terjadi karena berbagai faktor. Banyak kepala daerah yang baru dilantik pada Februari 2025, sehingga mereka membutuhkan waktu untuk membentuk jajaran pemerintahan.
“Banyak Kepala Daerah yang dilantik 20 Februari 2025. Mereka sedang menyusun kabinetnya, seperti Kepala Dinas dan Sekda, yang menyebabkan perlambatan,” ujarnya.
Pembayaran Proyek dan Gaji Pegawai
Tito juga menambahkan bahwa pemerintah daerah sedang mempersiapkan pembayaran untuk kontrak proyek yang biasanya dilakukan akhir tahun. Dana yang tersedia sementara di bank, menunggu pekerjaan selesai.
“Pembayaran biasanya dilakukan setelah pekerjaan selesai di akhir tahun,” kata Tito.
Selain proyek, pemerintah daerah juga mempersiapkan anggaran operasional untuk gaji pegawai yang tidak boleh terlambat.
“Mereka harus menyiapkan anggaran untuk membayar gaji dan biaya operasional di bulan Januari. Berbeda dengan pemerintah pusat, yang dibayar oleh Kementerian Keuangan,” jelasnya.
Kesiapan Dana Cadangan
Ia menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk menyediakan cadangan dana. Keterlambatan dana transfer dari pusat bisa memengaruhi pembayaran gaji.
“Jika tidak, daerah harus membayar sendiri. Memang ada dana transfer pusat, tetapi mereka tetap harus bersiap-siap jika ada keterlambatan,” katanya.
Realisasi Pendapatan dan Belanja
Dalam rapat tersebut, Tito juga melaporkan kondisi realisasi pendapatan dan belanja daerah. Menurut data hingga 23 November 2025, rata-rata pendapatan sudah mencapai angka 82-83 persen. Namun, realisasi belanja masih di bawah target dengan angka sekitar 68 persen.
“Kita mendorong agar belanja daerah dapat mencapai di atas 75-80 persen supaya uang beredar di masyarakat,” tutupnya.