
Headline24jam.com – Dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diprediksi akan berkurang sebesar Rp 144 miliar pada tahun 2026. Penurunan ini menjadi tantangan besar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun tersebut.
Pengamatan Kepala BKAD
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Pangandaran, Idi Kurniadi, mengkonfirmasi bahwa dana transfer dari pusat mengalami penyusutan signifikan. Pada tahun 2025, total dana transfer daerah ke Kabupaten Pangandaran, termasuk dana desa, mencapai Rp 834,25 miliar.
“Dalam rapat paripurna, ibu bupati telah menginformasikan mengenai pengurangan penerimaan dana transfer dari pusat, termasuk Dana Alokasi Umum dan Dana Desa,” ungkapnya saat dihubungi pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Efisiensi Anggaran Diperlukan
Dengan turunnya TKD, Pemkab Pangandaran dihadapkan pada kebutuhan untuk melakukan efisiensi anggaran. Idi Kurniadi menyatakan bahwa langkah efisiensi akan diambil.
“Efisiensi dalam penggunaan anggaran akan dilakukan, dan dapat ditanyakan lebih lanjut ke TAPD,” tuturnya.
Upaya Bupati Pangandaran
Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menyusun strategi untuk menghadapi pengurangan dana transfer.
Dia mengindikasikan akan mengurangi perjalanan dinas dan anggaran untuk konsumsi pada tahun mendatang. Selain itu, ada rencana untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai upaya mendongkrak pendapatan daerah.
“Pengurangan tersebut akan berdampak pada struktur anggaran dan infrastruktur,” tegasnya.
Strategi Meningkatkan Pendapatan
Dalam rangka meningkatkan PAD, Citra menyebutkan pentingnya optimalisasi pajak hotel dan restoran. “Kita akan dorong lagi sektor ini,” tuturnya.
Namun, dia menegaskan bahwa kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak akan dilakukan. “Kenaikan PBB dapat menimbulkan masalah, jadi kami tidak akan melakukan itu,” ujarnya.
Harapan Investasi
Citra juga berharap agar lebih banyak investor datang untuk menanamkan modal di Kabupaten Pangandaran. Ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan.
(Ala Heryana/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)