
Headline24jam.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa tidak ada dana sebesar Rp4,1 triliun yang mengendap dalam APBD Pemprov Jabar. Pernyataan ini muncul setelah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan informasi di hadapan publik.
Dedi Mulyadi Telusuri Sumber Data
Dedi Mulyadi melakukan langkah cepat untuk memastikan keakuratan informasi tersebut dengan mengunjungi Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia. “Hari ini saya (memang) sudah jadwalkan ke Kemendagri, setelah dari sana ke Bank Indonesia,” ujarnya di Bandung pada Rabu.
Di tingkat internal, Dedi telah memanggil seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Jabar yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan. “Para pejabat sudah saya panggil. Saya kumpulkan untuk bertanya lagi, mereka itu berkata jujur, data, dan fakta, atau berbohong,” tegasnya.
Data yang Diterima Pemprov Jabar
Menurut Dedi, berdasarkan data yang diterima pada 15 Oktober 2025, tidak ditemukan simpanan Pemprov Jabar mencapai Rp4,1 triliun. “Itu tidak ada,” tuturnya.
Sebagai langkah selanjutnya, Dedi berencana untuk mencocokkan data yang dimiliki Pemprov Jabar dengan data yang ada di Kemendagri. Ia juga akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai isu yang berkembang.
Tanggapan terhadap Pernyataan Menteri Keuangan
Sebelumnya, Dedi Mulyadi membantah pernyataan Menteri Keuangan yang menyebutkan bahwa 15 daerah, termasuk Jawa Barat, menyimpan dana yang tidak di bank pembangunan daerah. Dalam rapat inflasi daerah pada 20 Oktober, Purbaya mengungkapkan bahwa Pemprov Jawa Barat menyimpan deposito sebesar Rp4,17 triliun. Selain itu, ia juga menyinggung Pemerintah Provinsi Jakarta yang memiliki deposito Rp14,68 triliun dan Jawa Timur Rp6,8 triliun.
Purbaya menjelaskan bahwa data tersebut berasal dari Bank Indonesia yang merinci bahwa dana mengendap di rekening kas daerah mencapai Rp233 triliun, yang terdiri dari simpanan pemerintah kabupaten Rp134,2 triliun, pemerintah provinsi Rp60,2 triliun, dan pemerintah kota Rp39,5 triliun.
Komitmen untuk Transparansi
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa seluruh proses verifikasi data akan dilakukan secara transparan agar publik dapat mengetahui informasi yang sesuai dengan fakta. “Hari ini saya juga akan bertemu dengan pimpinan Bank Indonesia untuk menanyakan sumber data tersebut,” pungkasnya.