
Headline24jam.com – Denny Sumargo mengungkapkan keprihatinannya terhadap penetapan status tersangka Nadiem Makarim dalam dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Mantan Menteri Pendidikan RI ini dituding terlibat dalam kasus yang menarik perhatian publik, terutama di tengah situasi politik Indonesia yang memanas.
Kecurigaan Terhadap Politikisasi Kasus
Denny Sumargo, yang akrab disapa Densu, menyoroti beberapa poin yang mencurigakan dalam penetapan status tersangka ini. Dia menilai ada kemungkinan skema politik yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu besar lainnya. Dalam diskusi melalui akun Threads-nya, Densu membagikan polling yang menanyakan pandangan netizen tentang status hukum Nadiem.
Respons Publik
Polling Densu mengajukan pertanyaan yang cukup menggugah perhatian, seperti dugaan pengalihan isu dan apakah Nadiem memang bersalah. Tanggapan dari warganet pun beragam, banyak di antaranya meragukan keterlibatan Nadiem.
Isu Pengalihan Perhatian
Berdasarkan pemantauan warganet, muncul pandangan bahwa kasus ini mungkin menjadi bagian dari manuver politik yang lebih luas. Banyak komentar menyebutkan bahwa penetapan status tersangka Nadiem bertepatan dengan meningkatnya kritik terhadap DPR RI.
“Cuma kambing hitam itu,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Penetapan Tersangka Tunggal
Munculnya kecurigaan lain adalah terkait penetapan Nadiem sebagai satu-satunya tersangka dalam proyek pengadaan senilai triliunan rupiah ini. Publik mempertanyakan mengapa hanya Nadiem yang menjadi fokus padahal proyek tersebut diawasi oleh berbagai lembaga negara.
“Kalau sampai kebobolan, kenapa cuma ada satu tersangka?” kritik seorang netizen.
Pujian dan Peringatan untuk Denny
Sementara banyak yang memuji keberanian Denny Sumargo dalam mengangkat isu ini, tidak sedikit yang mengingatkan agar dia tetap berhati-hati. Potensi dampak politik dari komentar tersebut bisa berisiko, terutama dalam konteks situasi nasional yang belum stabil.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Denny Sumargo mengenai respons publik atas kasus Nadiem Makarim yang diangkatnya.
(R10/HR-Online)