Headline24jam.com – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, mengumumkan rencana pengajuan tambahan anggaran sebesar Rp 586,5 miliar untuk tahun anggaran 2026. Anggaran ini bertujuan untuk mendukung program prioritas Kementerian Perdagangan dalam memperkuat pengembangan pasar domestik dan ekspansi pasar ekspor.
Fokus Anggaran untuk Penguatan Pasar Domestik
Mendag Budi Santoso menjelaskan bahwa alokasi anggaran ini difokuskan untuk menjaga ketahanan pasar domestik. Hal ini penting agar produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk impor. “Pasar besar di Indonesia harus diisi oleh produk lokal yang berkualitas tinggi,” ujarnya dalam acara wisuda Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) di Tanjungsari, Sumedang, pada Rabu (17/9/2025).
Strategi Ekspansi Pasar Ekspor
Tak hanya memperkuat pasar domestik, Kementerian Perdagangan juga menyiapkan langkah-langkah strategis untuk membuka akses ekspor. Saat ini, Indonesia sedang menyelesaikan beberapa perjanjian perdagangan internasional, termasuk USEVA dan beberapa perjanjian bilateral dengan Kanada, Bolivia, dan Peru. Pengumuman terkait penyelesaian USEVA dijadwalkan berlangsung minggu depan, yang diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia.
Pengembangan UMKM Menuju Pasar Ekspor
Program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi prioritas dalam pengelolaan anggaranKementerian Perdagangan. Budi Santoso menekankan bahwa saat ini, UMKM Indonesia telah berhasil memasuki ritel modern dengan penyerapan produk mencapai lebih dari 80 persen. "UMKM harus didorong agar tidak hanya kuat di pasar domestik, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor," ungkapnya.
Budi Santoso menambahkan pentingnya pengembangan sektor industri dari kecil hingga menengah agar dapat bersaing di pasar yang luas di dalam negeri. "Kita ingin seluruh sektor industri dapat berkembang dan mengisi pasar ini," tutupnya.
Dengan tambahan anggaran ini, total pagu anggaran Kementerian Perdagangan untuk tahun 2026 diperkirakan mencapai Rp 1,4 triliun, yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing produk lokal.