Headline24jam.com – Adi Rusdi Widya, lulusan program doktorial dari Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), berhasil merancang strategi pemeliharaan sistem perusahaan digital secara otomatis melalui inovasi Digital Autonomous Maintenance (DAM). Ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas otomatisasi pemeliharaan mesin dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan monitoring real-time.
Tantangan Pemeliharaan Otomatis
Dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor DTSI, Adi menjelaskan bahwa penerapan Autonomous Maintenance (AM) masih mengalami kendala dalam konsistensi dan disiplin pengoptimalan mesin. Walaupun Total Productive Maintenance diterapkan, beberapa mesin produksi masih menghadapi hambatan serius yang mengganggu proses otomatisasi, seperti pencatatan hasil melalui mesin checklist.
Solusi Melalui DAM
Adi menegaskan pentingnya solusi yang efektif dan optimal dalam sistem pemeliharaan perusahaan. Digital Autonomous Maintenance (DAM) yang dikembangkannya dapat mengidentifikasi kebutuhan operasional dan memetakan aktivitas AM yang krusial. Sistem ini dirancang untuk lebih responsif terhadap kondisi mesin serta perilaku operator, berdasarkan indikator keandalan mesin.
Proses Pemeliharaan Modern
Inovasi tersebut melibatkan beberapa tahapan pemeliharaan modern. Setiap mesin akan diperiksa menggunakan sistem digital checklist, dan operator akan langsung melakukan perbaikan awal saat masalah muncul. Jika perbaikan membutuhkan keahlian lebih lanjut, teknisi ahli akan terlibat untuk menangani masalah tersebut.
Pemeriksaan dan Arsip Digital
Setelah perbaikan, manajer pengelola akan melakukan pemeriksaan lanjutan. Semua laporan pemeriksaan akan diarsipkan dalam database berbasis digital untuk evaluasi rutin. Proses ini memastikan pemeliharaan mesin berlangsung lebih cepat, efisien, serta transparan, menjaga keamanan dan kualitas produksi.
Peningkatan Efektivitas
Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE), Adi melakukan pengujian untuk mengukur efektivitas operator secara keseluruhan. Penelitiannya menunjukkan peningkatan sistem sebesar 42,4 persen, yang didorong oleh peningkatan ketersediaan mesin, performa, dan kualitas produk. Hal ini disebabkan oleh penurunan estimasi kerusakan mesin mendadak dan respons cepat dari operator.
Inovasi ini memiliki potensi untuk merevolusi cara perusahaan dalam melakukan pemeliharaan mesin, memberikan manfaat besar dalam efisiensi operasional dan produktivitas.