Headline24jam.com – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ghozi Zulazmi, menyatakan bahwa program pengendalian banjir yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta menunjukkan hasil positif. Penilaian ini disampaikan pada Sabtu, 11 Oktober, dalam menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Evaluasi Program Pengendalian Banjir
Ghozi menegaskan bahwa perencanaan pengendalian banjir oleh Pemprov DKI Jakarta bersifat terukur dan berjangka panjang. Dinas SDA menargetkan wilayah utara Jakarta bebas banjir pada tahun 2030, dengan tujuan Jakarta secara keseluruhan bebas banjir pada 2045.
Alokasi Anggaran Penting
Demi mencapai target tersebut, Ghozi menyebutkan perlunya alokasi anggaran sekitar Rp6 triliun per tahun. Kebijakan ini penting untuk memastikan bahwa semua rencana yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan.
Infrastruktur dan Saluran Mikro
Lebih lanjut, Ghozi menjelaskan bahwa pengendalian banjir tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur besar seperti waduk dan rumah pompa. Perbaikan saluran mikro di kawasan permukiman juga sangat penting untuk efisiensi pengendalian banjir.
Pengawasan DPRD
Ghozi menegaskan urgensi pengawasan DPRD dalam memastikan setiap proyek berjalan sesuai dengan rencana. Ia mencatat masih ada pekerjaan yang perlu di-monitor, khususnya di daerah timur Jakarta, namun yakin bahwa dengan kerja sama, masalah tersebut dapat cepat teratasi.
Apresiasi untuk Dinas SDA
Ghozi juga memberikan apresiasi terhadap respons cepat tim Dinas SDA dalam menangani genangan air saat hujan deras. “Mereka sigap turun ke lapangan tanpa mengenal waktu,” puji Ghozi, sembari menambahkan perlunya peningkatan kesejahteraan bagi tim tersebut.
Tantangan Curah Hujan
Menurut Ghozi, curah hujan di Jakarta kini cenderung ekstrem. Oleh karena itu, upaya pengendalian banjir melalui pembangunan waduk, rumah pompa, dan normalisasi sungai menjadi sangat penting.
Proyek Strategis Nasional
Ia juga meng-highlight pentingnya normalisasi Sungai Ciliwung sebagai proyek strategis nasional, serta tindakan antisipatif terhadap banjir rob di wilayah utara melalui pembangunan tanggul dan sistem polder.
ils/I-1