Headline24jam.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan hasil positif pada 2025 dengan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp200,66 triliun hingga 10 November 2025. Angka ini merupakan 78,74 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar Rp254,83 triliun.
Kinerja Positif Sektor Migas
Dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR di Jakarta pada 11 November, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa produksi minyak, termasuk kondensat, mengalami peningkatan sebesar 4,94 persen. Produksi tersebut tercatat mencapai 605,5 ribu barel per hari, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Kenaikan produksi ini dianggap vital dalam mendukung pendapatan negara dari sektor energi.
Progres Penyerapan Anggaran
Bahlil juga melaporkan penyerapan anggaran kementeriannya hingga 10 November 2025 mencapai 31,12 persen dari total pagu anggaran Rp14,1 triliun, termasuk anggaran Belanja Tambahan (ABT). Di sisi lain, pemerintah memproyeksikan realisasi anggaran akan meningkat signifikan menjadi 91,68 persen pada akhir tahun.
“Tambahan anggaran pada bulan Agustus telah dialokasikan untuk beberapa program strategis, termasuk penyediaan listrik desa dan jaringan gas,” tambahnya.
Komitmen Terhadap Program Pro Rakyat Tahun 2026
Menjelang tahun anggaran 2026, Bahlil menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan program pro rakyat. Kementerian ESDM mengusulkan pagu anggaran Rp10,12 triliun, dengan fokus utama pada penyediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat.
Rincian Anggaran dan Program Prioritas
Dari total pagu anggaran, Rp7,68 triliun merupakan rupiah murni, PNBP sebesar Rp1,82 triliun, dan Badan Layanan Umum (BLU) mencapai Rp0,61 triliun. Sebagian besar alokasi, yakni Rp6,56 triliun, akan digunakan untuk program prioritas yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Program tersebut termasuk penyaluran 14.000 paket konverter kit bagi petani, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 60 lokasi, serta perluasan jaringan gas bumi dan pipa transmisi. Pemasangan listrik gratis untuk tambahan 250 ribu rumah tangga juga menjadi prioritas.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kementerian dapat meningkatkan akses energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, meskipun tantangan seperti penurunan harga komoditas tetap menjadi perhatian.