
Headline24jam.com – Otoritas pengawas pangan Amerika Serikat (FDA) baru-baru ini menahan impor cengkih dari Indonesia setelah menemukan jejak radioaktif Cesium-137 (Cs-137) dalam satu sampel uji. Temuan yang mengkhawatirkan ini berasal dari cengkih milik PT Natural Java Spice yang diperiksa pada Agustus 2025.
Kontaminasi yang Ditemukan
Dalam laporan resmi yang dirilis oleh U.S. Food & Drug, FDA menyatakan bahwa produk cengkih tersebut telah dimasukkan ke dalam Import Alert #99-51 terkait dugaan kontaminasi kimia. Produk yang terpengaruh akan ditahan di pelabuhan AS hingga eksportir dapat menunjukkan adanya perbaikan dalam prosedur produksi serta pengendalian mutu.
Penegasan FDA
FDA menegaskan bahwa tidak ada produk cengkih positif Cs-137 yang telah sampai ke pasar konsumen Amerika Serikat. Semua sampel yang terdeteksi telah ditahan di pelabuhan untuk menghindari risiko kesehatan.
Sejarah Peringatan Terkait Cs-137
Sebelumnya, FDA juga mengeluarkan peringatan serupa terhadap produk udang beku dari PT Bahari Makmur Sejati karena alasan yang sama. Cs-137 merupakan radionuklida yang bisa berasal dari aktivitas nuklir, baik dari reaktor maupun limbah industri, dan dapat memancarkan radiasi yang berisiko bagi kesehatan manusia.
Tingkat Kadar Cs-137
Pada sampel cengkih yang diuji, kadar Cs-137 mencapai 732,43 Bq/kg. Angka ini masih di bawah batas intervensi FDA yang ditetapkan sebesar 1.200 Bq/kg. Meskipun tidak melebihi batas, penemuan ini tetap memerlukan investigasi lanjutan.
Langkah Tindak Lanjut dari Indonesia
Menanggapi situasi ini, pemerintah Indonesia telah membentuk tim investigasi untuk menelusuri sumber kontaminasi, termasuk kemungkinan berasal dari limbah industri yang ada di sekitar fasilitas pengolahan rempah. Selain itu, Indonesia juga melakukan komunikasi dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan otoritas AS agar penanganan kasus ini berjalan efektif.
Tanggung Jawab PT Natural Java Spice
PT Natural Java Spice diwajibkan untuk memberikan bukti bahwa sistem produksi mereka telah diperbaiki agar ekspor rempah-rempah ke AS dapat dilanjutkan. Pihak terkait diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah ini demi kelancaran perdagangan.
Reporter: Juliana Belence