
Headline24jam.com – Fenomena hujan meteor Epsilon Perseid akan menghiasi langit pada bulan September 2025. Hujan meteor ini, yang terjadi setiap tahun, diperkirakan mencapai puncak aktivitasnya pada 9 September, sekitar pukul 08.00 pagi EDT (19.00 WIB).
Hujan Meteor Epsilon Perseid
Epsilon Perseid selalu dinanti karena kehadirannya bersamaan dengan kondisi orbit Bumi yang melintasi jejak debu dari komet. Saat serpihan komet ini memasuki atmosfer, mereka menciptakan kilatan cahaya yang dikenal sebagai "bintang jatuh".
Pada tahun 2025, hujan meteor ini diperkirakan berlangsung dari 5 hingga 21 September. Meskipun jumlah meteor yang tampak tidak banyak, diharapkan bisa terlihat hingga 5 meteor per jam saat puncaknya.
Asal Usul Hujan Meteor
Hujan meteor terbentuk ketika Bumi melintasi partikel debu kosmik yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid. Saat partikel ini memasuki atmosfer, kedalaman antara 70 hingga 100 kilometer memicu terbakar dan menciptakan cahaya.
Radian Epsilon Perseid terletak di rasi bintang Perseus dengan koordinat sekitar 3 jam 10 menit untuk right ascension dan 40° LU untuk declination. Untuk hasil pengamatan optimal, astronom menyarankan melihat sekitar 30–40 derajat dari titik radian.
Karakteristik Meteor
Meteor dari hujan Epsilon Perseid memiliki kecepatan yang lebih rendah dibandingkan meteor dari hujan lain. Meski jumlahnya tidak sebanyak hujan meteor lainnya, meteor ini sering meninggalkan jejak ekor yang cerah dan panjang.
Keterkaitan dengan Komet
Komet 109 P/Swift-Tuttle menjadi sumber utama hujan meteor Epsilon Perseid. Dengan periode orbit sekitar 113 tahun, debu yang dihasilkannya tidak hanya berkontribusi pada Epsilon Perseid, tetapi juga hujan meteor lainnya.
Observasi dan Penelitian
Astronom terus melakukan penelitian mengenai Epsilon Perseid dan orbit kometnya. Dalam jurnal Icarus, peneliti mengungkap bahwa model orbit komet dapat memperjelas pola hujan meteor yang terjadi di Bumi.
Menyaksikan Hujan Meteor
Untuk menikmati pengalaman maksimal saat menyaksikan Epsilon Perseid, disarankan pengamat mulai mengamati sekitar pukul 22.00 WIB. Mengingat radian paling terlihat ketika menjelang pukul 04.00 WIB, observasi dapat dilakukan hingga sekitar pukul 05.25 WIB.
Tidak perlu teleskop, pengamatan bisa dilakukan dengan mata telanjang dari lokasi terbuka yang jauh dari polusi cahaya. Agar penglihatan lebih maksimal, biarkan mata beradaptasi dalam kegelapan selama 15–20 menit.
Siapkan alas atau kursi nyaman untuk melihat langit dengan leluasa. Meteor bisa muncul di berbagai area langit, jadi perlu memperluas pandangan, bukan hanya fokus pada satu titik.
Fenomena Rasi Bintang Perseus
Meteor Epsilon Perseid terlihat seolah berasal dari rasi bintang Perseus. Pada puncaknya, hujan meteor ini diperkirakan dapat menyajikan hingga 5 meteor per jam, tergolong dalam kategori variabel kelas II. Pada hujan meteor besar seperti Perseids atau Geminid, sering kali terlihat lebih dari 100 meteor per jam. Hujan meteor Epsilon Perseid tahun 2025 menjanjikan pengalaman yang menarik untuk disaksikan.
(R10/HR-Online)