Headline24jam.com – Kabar duka datang dari Gaza setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Seorang jurnalis muda Palestina, Saleh Aljafarawi, dilaporkan meninggal dunia pada Minggu, 12 Oktober 2025, di lingkungan Al-Sabra, Gaza. Kepergiannya menjadi sorotan, karena ia dikenal aktif meliput genosida yang dialami rakyat Palestina.
Biografi Singkat Saleh Aljafarawi
Saleh Aljafarawi lahir pada 22 November 1997 di Kota Gaza. Di usia 28 tahun, ia bukan hanya seorang jurnalis, tetapi juga konten kreator, penyanyi, dan atlet tenis meja. Selain itu, ia merupakan penghafal Al-Qur’an yang telah menyelesaikan 600 halaman.
Karir Jurnalis dan Misi Kemanusiaan
Sejak 2020, Saleh aktif sebagai YouTuber, membagikan vlog keseharian dan karyanya di media sosial. Namun, setelah situasi keamanan memburuk, ia mengambil keputusan untuk menjelajahi dunia jurnalisme independen, meliput peristiwa tragis di Gaza.
Setelah serangan besar pertama Israel pada Oktober 2023, Saleh melaporkan kondisi perang yang dihadapi warga sipil. Ia menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk mendokumentasikan penderitaan dan kemanusiaan di Gaza. Kehadirannya di media sosial membuatnya menjadi salah satu sumber informasi penting di tengah terbatasnya akses media internasional.
Keberanian dan Ancaman
Keterlibatannya dalam liputan genosida membuatnya menjadi target. Saleh diketahui masuk dalam daftar “red notice” oleh otoritas Israel. Pada 15 Februari 2024, ia terluka akibat serangan drone saat meliput bantuan medis di Rumah Sakit Al-Nasr, Gaza Selatan. “Saya hidup dalam ketakutan setiap detiknya,” ujarnya kepada Al Jazeera pada Januari 2025.
Tragedi Terakhir dan Dampaknya
Perjuangan Saleh berakhir pada 12 Oktober 2025, ketika ia ditembak saat meliput bentrokan antara milisi Israel dan Hamas. Saat ditemukan, ia masih mengenakan rompi bertuliskan “Press.” Kabar kepergiannya menyisakan duka bagi keluarga dan komunitas jurnalis.
Ayahnya mengekspresikan kesedihan dalam unggahan di Instagram, menyampaikan harapan untuk melihat putranya sebagai seorang martir. Data menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir, 270 jurnalis telah tewas akibat serangan Israel di Palestina.
Simbol Perjuangan
Genosida yang dilakukan Israel di Gaza terus menimbulkan kerugian besar, termasuk hancurnya infrastruktur dan krisis kemanusiaan. Dalam konteks ini, Saleh Aljafarawi menjadi simbol keberanian dan dedikasi jurnalis yang melawan tirani dan berjuang untuk memperlihatkan kebenaran dari tanah yang porak-poranda akibat perang.
Dengan kepergian Saleh, dunia kehilangan seorang jurnalis yang berdedikasi untuk menunjukkan kenyataan pahit yang dihadapi oleh rakyat Palestina.