Headline24jam.com – Kegagalan Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 masih menjadi sorotan, dengan kritik yang terus mengalir dari netizen. Rafael Struijk, pemain yang membela Timnas, menyatakan bahwa kegagalan ini seharusnya tidak dianggap sebagai aib, melainkan sebagai peluang untuk berkembang.
Tanggapan Pemain Timnas
Struijk mengakui bahwa hujatan masih ada hingga saat ini dan diungkapkan secara luas di media sosial. Ia menegaskan bahwa kekalahan dalam sepak bola bukanlah alasan untuk merasa malu. Menurutnya, prestasi yang diraih oleh Timnas Indonesia patut diapresiasi, bukan dikhawatirkan untuk dicemooh oleh pendukungnya sendiri.
“Jika ingin lolos ke Piala Dunia, diperlukan persiapan yang panjang, bisa mencapai 10 hingga 30 tahun,” ujarnya dalam wawancara di YouTube Sport77 pada 25 November 2025.
Harapan dan Tantangan
Meski demikian, banyak suporter menginginkan kemenangan yang cepat. Struijk menilai bahwa perjalanan Timnas Indonesia dalam kualifikasi sejauh ini cukup baik, mengingat posisi mereka yang belum pernah dicapai dalam satu dekade terakhir.
Pertumbuhan kualitas tim ini berkat kerja keras pelatih, meskipun saat ini belum ada pengganti yang dianggap tepat untuk posisi tersebut. Pergantian pelatih adalah hal yang biasa, namun tidak semua kegagalan dapat dipertanggungjawabkan kepada mereka.
Kritikan dari Thom Haye
Selain Struijk, Thom Haye juga memberikan pandangannya terhadap kritik yang ditujukan kepada Timnas Indonesia. Di kanal YouTube pribadinya, Haye mengungkapkan bahwa banyak orang yang tidak memiliki wawasan memadai justru memberikan komentar negatif.
Dia menekankan bahwa kritik yang tidak konstruktif dapat menjadi penghalang bagi Timnas, terutama saat mereka membutuhkan dukungan penuh dari suporter. Haye menilai bahwa kritik yang tidak ditata dapat mengganggu konsentrasi para pemain.
Dengan situasi ini, diharapkan para pendukung bisa lebih bijak dalam memberikan masukan dan dukungan kepada Timnas Indonesia.