
Headline24jam.com – Rencana demonstrasi besar-besaran akan berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8). Aksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa, yang mengkritisi tunjangan perumahan anggota DPR.
Isu Tunjangan Perumahan
Salah satu isu utama dari demonstrasi ini adalah tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta yang diterima oleh setiap anggota DPR. Kenaikan tunjangan ini memicu protes publik, mengingat kondisi perekonomian masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
Respon Anggota DPR
Selly Andriany Gantina, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP, mengungkapkan apresiasi terhadap keputusan masyarakat untuk melakukan aksi unjuk rasa. “Demonstrasi merupakan ekspresi masyarakat yang perlu dihargai,” ujarnya di Kompleks Parlemen pada Senin tersebut.
Selly juga menekankan pentingnya Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR untuk mendengarkan kritik dan aspirasi publik. Ia menyatakan bahwa unjuk rasa merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang harus dihormati.
Inisiator Aksi
Aksi tersebut diinisiasi oleh gerakan bernama Revolusi Rakyat Indonesia. Mereka menyerukan partisipasi masyarakat luas untuk bersama-sama menyuarakan penolakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat.
Protest Terhadap Pendapatan Anggota DPR
Selain menyoroti tunjangan perumahan, para peserta demonstrasi juga menolak kenaikan total pendapatan anggota DPR, yang kini mencapai sekitar Rp 120 juta per bulan. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan periode awal mereka menjabat yang hanya sekitar Rp 50 juta.
Kritik publik terkait isu ini menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan pendapatan para wakil rakyat. Aksi ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bersuara dan menyampaikan aspirasi mereka. *()**