Headline untuk metadata SEO
Headline24jam.com – Pos Pengamatan Gunung Semeru melaporkan terjadinya getaran banjir lahar hujan selama hampir dua jam pada Sabtu, dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Banjir lahar ini mengalir menuju sungai-sungai yang sebelumnya terkena awan panas dan menimbulkan potensi letusan sekunder.
Rekaman Gempa
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Rudra Wibowo, menyatakan adanya satu gempa getaran banjir dengan amplitudo 34 mm dan durasi 6.059 detik. Selama periode pengamatan yang sama, Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl, mengalami 30 kali gempa letusan dengan amplitudo berkisar antara 16-22 mm, berlangsung selama 50-145 detik.
Deteksi Lanjutan
Pada periode sebelumnya, antara pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, juga tercatat satu kali getaran banjir dengan amplitudo 35 mm dan durasi 6.395 detik. Selain itu, terekam dua kali gempa guguran dengan amplitudo 4-6 mm selama 45-56 detik, serta lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, berlangsung selama 18-71 detik.
Status Gunung Semeru
Gunung Semeru saat ini berstatus Level IV atau Awas. Dalam hal ini, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak gunung.
Lingkungan Sekitar
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi awan panas dan lahar masih ada. Selain itu, masyarakat perlu menghindari aktivitas dalam radius 8 kilometer dari kawah Gunung Semeru karena bahaya lontaran batu pijar.
Peringatan Potensi Bahaya
Pewaspadaan perlu terus ditingkatkan terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak alirannya.
Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi terbaru dan menjaga keselamatan di area yang terindikasi berisiko.