
Headline24jam.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada Jumat, 10 Oktober 2023, pukul 08:43:58 WIB. Kejadian ini membuat sejumlah warga panik dan segera meninggalkan bangunan.
Reaksi Warga
Sekretaris Kecamatan Tahuna Barat, Joffre Dalita, mengungkapkan bahwa getaran gempa terasa sangat kuat dan berlangsung selama sekitar satu menit. “Saya langsung keluar ruangan untuk menghindari dampak buruk,” ujarnya kepada ANTARA. Gempa yang berpusat di barat laut Pulau Karatung itu membuat dirinya dan staf lainnya merasa panik.
Potensi Tsunami
Joffre Dalita menambahkan bahwa lokasinya yang berada di pesisir pantai membuat kewaspadaan akan potensi tsunami semakin tinggi. Namun, saat BMKG mengumumkan bahwa peringatan dini tsunami dicabut, mereka merasa lega.
Pengalaman Warga Melonguane
Alwina Inang, warga Melonguane, juga merasakan kejutan saat gempa terjadi. “Saat itu saya sedang bersiap-siap ke kantor, tiba-tiba beberapa benda di rumah mulai bergerak,” ungkapnya. Setelah mendengar informasi dari pemerintah daerah dan BMKG bahwa gempa susulan dan potensi tsunami tidak ada, ia melanjutkan aktivitasnya.
Situasi Setelah Gempa
Beberapa warga di lingkungan Alwina masih merasa takut akan kemungkinan gempa susulan, meskipun belum ada laporan kerusakan bangunan. BMKG telah mengingatkan agar masyarakat tetap tenang setelah kejadian tersebut.
Informasi BMKG
BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan status waspada untuk wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya. Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, lokasi gempa berada sekitar 287 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Untuk kategori tsunami, status waspada berarti ketinggian tsunami di bawah 0,5 meter. BMKG juga berjanji akan terus memperbarui informasi terkait tsunami menyusul kejadian gempa ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.