
Headline24jam.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat mengungkapkan keprihatinan terkait insiden keracunan yang dialami oleh pelajar setelah mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program tersebut guna memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan.
Penilaian Program Makan Bergizi Gratis
Ketua IDI Jawa Barat, Moh. Luthfi, menilai bahwa program MBG memiliki tujuan positif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Namun, seringnya kejadian keracunan pasca konsumsi MBG menunjukkan perlunya peninjauan kembali, terutama dalam proses penyajian.
Pentingnya Pengendalian Mutu
Luthfi menegaskan pentingnya pengendalian mutu atau quality control untuk penyedia MBG. “Kebersihan bahan baku dan waktu memasak hingga pendistribusian harus diperhatikan,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa waktu pembagian yang terlalu lama dapat memicu pertumbuhan kuman, yang menjadi salah satu penyebab keracunan.
Keterlibatan IDI dalam Evaluasi
IDI Jawa Barat siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan pengendalian mutu dalam program MBG. “Kami mendukung jika pemerintah melibatkan kami untuk perbaikan standar penyelenggaraan,” kata Luthfi. Dengan kolaborasi ini, diharapkan tidak lagi terjadi kasus keracunan di masa depan.
Ajakan untuk Melibatkan Organisasi Profesi
Luthfi menyarankan agar pemerintah melibatkan organisasi profesi, seperti ahli gizi, dalam evaluasi dan pengawasan program MBG. “Partisipasi organisasi akan membuat evaluasi dan pengawasan lebih efektif,” tuturnya. Namun, hingga kini, belum ada organisasi profesi yang terlibat langsung dalam program tersebut, yang menjadi fokus perhatian IDI Jawa Barat.
Dengan mengambil langkah-langkah perbaikan ini, diharapkan program MBG dapat terus memberikan manfaat tanpa mengorbankan kesehatan pelajar.