
Headline24jam.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta melaporkan inflasi tahunan Jakarta pada September 2025 mencapai 2,40 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang berada di 2,65 persen, mencerminkan kendali yang lebih baik dalam perekonomian Jakarta dibandingkan dengan tingkat inflasi di seluruh Indonesia.
Inflasi Terkendali
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, menyatakan bahwa inflasi tahunan Jakarta berada dalam batas yang wajar. “Inflasi tahunan berada pada level 2,40 persen, masih relatif lebih terkendali karena target 2,5 plus minus 1, tentunya ini berada pada posisi yang baik,” jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/10).
Penyebab Inflasi
Dari sebelas kelompok pengeluaran, kontribusi terbesar terhadap inflasi berasal dari makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,85 persen. Diikuti oleh perumahan, air, listrik, dan bahan bakar di angka 0,71 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,59 persen.
Kelompok Deflasi
Sementara itu, ada dua kelompok mengalami deflasi, yaitu transportasi dengan andil 0,17 persen dan informasi, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,02 persen. “Transportasi dan kelompok lainnya menunjukkan penurunan harga yang signifikan,” tambah Hasanudin.
Komoditas Penyumbang Inflasi
Komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi tahunan mencakup tarif air minum PAM (0,63 persen), emas perhiasan (0,46 persen), dan daging ayam ras (0,20 persen). Sementara itu, deflasi didorong oleh tarif angkutan udara (0,12 persen) dan bensin (0,08 persen).
Inflasi Bulanan
Secara bulanan, inflasi Jakarta juga mencatat angka 0,13 persen pada September 2025 dibandingkan Agustus 2025. Penyebab utama inflasi bulanan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil 0,06 persen.
Komoditas Utama Inflasi Bulanan
Beberapa komoditas kunci dalam kelompok makanan yang menyebabkan inflasi antara lain daging ayam ras, cabai merah, dan beras. Hasanudin mencatat bahwa pola musiman sangat memengaruhi komoditas-komoditas ini, terutama dalam bulan September.
Penutup
Inflasi Jakarta yang mencapai 0,13 persen pada September 2025 masih tergolong terkendali dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,21 persen. “Dinamika perkembangan harga di Jakarta menunjukkan pengendalian yang baik dibandingkan dengan daerah lain,” tutup Hasanudin.