Headline24jam.com – Pemerintah Kabupaten Pangandaran tengah mencari solusi permanen untuk masalah banjir tahunan yang melanda Kecamatan Kalipucang dan Padaherang. Diskusi bersama kepala desa terdampak berlangsung pada 21 November 2025, berfokus pada penanganan banjir yang sering terjadi di daerah tersebut.
Banjir Merendam Tiga Desa di Kalipucang
Banjir yang terjadi merendam tiga desa di Kecamatan Kalipucang, yaitu Pamotan, Kalipucang, dan Cibuluh, serta satu desa di Padaherang, yaitu Ciganjeng. Penyempitan tanggul sungai menjadi penyebab utama banjir ini, membuat aliran air mudah meluap ke pemukiman dan jalan raya.
Usulan Anggaran Penanganan Banjir
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUTRPRKP, Indra Darmawan, mengatakan bahwa diperlukan peninggian tanggul di sejumlah lokasi, termasuk di Desa Pamotan. “Panjang tanggul pengaman banjir Citanduy yang diperlukan mencapai 6,7 kilometer. Pekerjaan ini harus segera dilakukan untuk menghindari genangan air ke pemukiman,” ujarnya.
Sementara itu, estimasi biaya perbaikan berada di kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar, yang akan diajukan ke pemerintah pusat dan Komisi V DPR RI.
Kerusakan Infrastruktur yang Ditemukan
Indra juga menyatakan bahwa Desa Kalipucang membutuhkan tanggul yang mengarah ke Dermaga Sentolo. Masalah yang dihadapi adalah pintu klep yang bocor, menyebabkan air sungai berbalik dan menggenangi pemukiman. Di Desa Cibuluh, kerusakan infrastruktur seperti parapet dan pintu inlet juga berkontribusi terhadap masalah banjir.
Langkah Konkrit Pemkab Pangandaran
Rencana serupa diusulkan untuk Desa Ciganjeng dan Paledah. Di dua desa ini, pemkab berencana untuk memperbaiki saluran pembuangan dengan peninggian tanggul. “Semua upaya ini merupakan langkah konkret Pemkab untuk memastikan penanganan banjir Pangandaran dapat direalisasikan,” tutup Indra.
(Mad/R6/HR-Online)