
Headline24jam.com – Campak, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridae, kini menjadi perhatian penting di Jakarta. Penyakit ini dapat menular dengan mudah melalui udara, percikan air liur, dan benda yang terinfeksi.
Gejala dan Penularan Campak
Campak menyebar dengan cepat, terutama di kalangan anak-anak dan bayi. Meski sering dianggap penyakit umum, campak dapat menimbulkan komplikasi serius jika tak ditangani. Gejala awal biasanya muncul setelah 10-14 hari masa inkubasi, ditandai dengan demam tinggi, batuk, dan bintik putih di mulut.
Ruam kemerahan muncul sekitar 7-18 hari setelah terpapar dan biasanya pertama kali terlihat di wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Penting bagi penderita untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Penanganan dan Perawatan
Belum ada pengobatan khusus untuk campak. Penanganan difokuskan pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Langkah-langkah yang disarankan meliputi:
- Memperbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
- Menggunakan obat antipiretik seperti paracetamol untuk menurunkan demam.
- Pemberian antibiotik untuk infeksi sekunder.
- Suplemen vitamin A untuk mencegah kebutaan dan risiko kematian.
- Istirahat yang cukup untuk mempercepat pemulihan.
Pencegahan dengan Vaksinasi
Untuk mencegah campak, vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah langkah paling efektif. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis: pertama pada usia 9 bulan atau 12-15 bulan dan kedua pada usia 4-5 tahun. Vaksin MMRV (Measles, Mumps, Rubella, Varicella) juga disarankan untuk anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun.
Dewasa yang belum menerima vaksin disarankan untuk mendapatkan dua dosis. Jika ada anggota keluarga yang terkena campak, lakukan isolasi untuk mencegah penyebaran.
Kesimpulan
Campak adalah penyakit serius meskipun banyak yang menganggapnya remeh. Edukasi dan vaksinasi adalah kunci untuk melindungi diri dan orang lain dari penyakit ini. Jadikan kesehatan sebagai prioritas dengan mengikuti deteksi dini dan pencegahan yang tepat.
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025