
Headline24jam.com – Makam Jabang Bayi Cirebon, Situs Keramat yang Menyimpan Kisah Kelam
Makam Jabang Bayi Cirebon adalah lokasi bersejarah yang terkenal di kalangan masyarakat, terletak di antara deretan pedagang bunga tabur di kota tersebut. Makam ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan bayi baru lahir, tetapi juga menyimpan cerita pilu terkait hubungan terlarang yang melibatkan Nyonya Delamore dan Putra Mahkota Keraton Kanoman.
Sejarah Makam Jabang Bayi
Makam ini berasal dari kisah kelam yang terjadi sekitar tahun 1800-an pada masa pemerintahan Sultan Anom VI Komarudin I. Nyonya Delamore, putri Residen Cirebon, Jean Guillaume Landre, menjalin hubungan dengan Pangeran Raja Komarudin II yang berujung pada kehamilan di luar nikah. Sayangnya, bayi yang dilahirkan tidak dapat selamat, dan Nyonya Delamore terpaksa menyembunyikan rahasia tersebut.
Kisah Tragis di Balik Makam Ini
Setelah melahirkan, Nyonya Delamore melarung jasad bayinya ke laut untuk menjaga rahasia. Namun, jasad tersebut ditemukan oleh seorang nelayan dan dikuburkan di dekat pelabuhan. Seiring waktu, lokasi makam dipindahkan pada tahun 1933 karena banyaknya peziarah yang datang berkunjung.
Arti dan Makna Nama Jabang Bayi
Makam ini dinamakan Jabang Bayi, yang berarti sosok bayi yang tidak memiliki asal usul atau orang tua. Menurut Kani, juru kunci makam, “Makanya ini bernama jabang bayi, lantaran namanya siapa, jenis kelamin apa, orang tuanya siapa tak bisa diceritakan.”
Makam Jabang Bayi dan Budaya Cirebon
Makam Jabang Bayi bukan hanya sebuah tempat peristirahatan, tetapi juga menyimpan kekayaan sejarah dan budaya Cirebon. Banyak peziarah datang dari berbagai daerah seperti Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Majalengka, percaya bahwa kunjungan dapat membantu mengabulkan harapan mereka.
Secara keseluruhan, Makam Jabang Bayi Cirebon merupakan situs keramat yang tidak hanya ramai dikunjungi, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya nilai moral dan budaya yang diwariskan.
(R10/HR-Online)