
Headline24jam.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengadakan acara pertama Ngalcer (Ngobrol tentang Culture) di Balai Yasa Yogyakarta pada Rabu, 22 Oktober. Acara ini melibatkan sekitar 200 pekerja sebagai forum refleksi budaya dan penguatan kolaborasi di wilayah Daop 6 dan Balai Yasa Yogyakarta, yang berperan penting dalam layanan penumpang, logistik, dan pemeliharaan perkeretaapian.
Penekanan pada Budaya Perusahaan
Direktur SDM dan Kelembagaan KAI, Atih Nurhayati, dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, menekankan bahwa budaya perusahaan adalah dasar bagi semangat kerja, loyalitas, dan kinerja Insan KAI Group di seluruh area operasi.
“Budaya kerja yang kuat membentuk karakter, disiplin, dan ketulusan dalam melayani. Dari budaya yang sehat lahir kinerja yang berkelanjutan dan pelayanan yang semakin berkualitas,” ungkap Atih.
Tema HUT ke-80 KAI
Acara ini juga selaras dengan peringatan HUT ke-80 KAI yang mengusung tema ‘Semakin Melayani’. Tema ini mencerminkan tekad perusahaan untuk memperkuat budaya pelayanan, mempercepat inovasi, dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Setiap Insan KAI berperan penting dalam menjaga semangat ‘Semakin Melayani’. Budaya kerja yang solid akan memperkuat kinerja serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI,” tambah Atih.
Suasana Santai dalam Diskusi
Ngalcer dirancang dalam suasana santai dengan format talkshow interaktif. Peserta berdiskusi mengenai budaya perusahaan, nilai kerja sehari-hari, dan etika komunikasi, baik di ruang kerja maupun digital. Forum ini mengajak pekerja untuk terbuka, menyampaikan ide, dan membangun komunikasi positif.
Yogyakarta sebagai Simpul Ekosistem KAI
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa Yogyakarta menjadi salah satu simpul utama dalam ekosistem layanan KAI di Pulau Jawa. Dari Januari hingga September 2025, total pelanggan Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) yang berangkat dan tiba di wilayah Daop 6 Yogyakarta mencapai 9,8 juta orang.
Sebanyak 4,9 juta pelanggan berangkat dari wilayah ini, sementara sisanya tiba di berbagai stasiun di Yogyakarta dan sekitarnya. “Capaian ini menunjukkan bahwa Yogyakarta menjadi poros penting konektivitas antarkota dan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis transportasi publik,” jelas Anne.
Pertumbuhan Pelanggan KAI di Yogyakarta
Yogyakarta juga mencatat pertumbuhan pelanggan positif di berbagai layanan KAI Group. Layanan Commuter Line Yogyakarta–Solo melayani 6,62 juta pelanggan pada Januari–September 2025, naik 13,11% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, KA Prameks mengalami peningkatan menjadi 820 ribu pelanggan, naik 13,79%.
Layanan KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) mencatat 2,10 juta pelanggan selama periode tersebut, meningkat 3,77%. Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS) yang melonjak dari 87.001 pelanggan menjadi 550.084 pelanggan dalam periode yang sama, naik 532,3%.
Sejak 17 Agustus 2025, layanan KA BIAS juga diperpanjang hingga Stasiun Caruban, memperluas jangkauan dari Bandara Adi Soemarmo.
Kesimpulan
Acara Ngalcer merupakan langkah positif untuk memperkuat budaya kerja dan meningkatkan kolaborasi antar pegawai di PT Kereta Api Indonesia. Dengan pertumbuhan layanan dan jumlah pelanggan yang signifikan, Yogyakarta berperan penting dalam ekosistem transportasi publik di Pulau Jawa.