
Headline24jam.com – Musibah tragis melanda Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Musala berlantai empat yang dalam tahap pembangunan tambahan ambruk saat digunakan oleh para santri, mengakibatkan 13 santri kehilangan nyawa.
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas ini terjadi ketika banyak santri sedang berada di dalam gedung untuk aktivitas sore. Struktur bangunan yang tidak mampu menahan beban, runtuh secara tiba-tiba, menyebabkan banyak santri terperangkap di dalamnya.
Proses Evakuasi
Segera setelah kejadian, tim SAR, aparat keamanan, serta relawan langsung bergerak melakukan evakuasi. Pencarian dilakukan dengan cara manual sebelum menggunakan alat berat setelah keadaan mendesak. Dalam waktu lima hari, lebih dari seratus santri berhasil diselamatkan, meski jumlah korban jiwa meningkat seiring berjalannya waktu.
Data Korban
Hingga Jumat (3/10/2025), tim SAR berhasil mengevakuasi delapan jenazah terbaru, menjadikan total korban tewas menjadi 13. Identifikasi awal menunjukkan bahwa empat dari lima jenazah yang dikonfirmasi telah dikenali oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Penanganan Korban
Identifikasi dilakukan di Gedung Kompartemen Dokpol RS Bhayangkara Surabaya, di mana penyerahan jenazah kepada keluarga juga dilaksanakan. Sementara itu, rumah sakit di Sidoarjo memberikan perawatan intensif bagi para korban yang selamat.
Harapan dari Pihak Kepolisian
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto, menyatakan, “Mudah-mudahan nanti ketemu semuanya,” saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Rincian Evakuasi
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, melaporkan bahwa total 116 korban telah dievakuasi sejak peristiwa terjadi, dengan rincian 103 dalam keadaan selamat dan 13 meninggal dunia. Jenazah terbaru ditemukan di sektor A3, dekat sektor A2, yang sebelumnya merupakan lokasi evakuasi.
Proses Pembersihan
Tim SAR masih terus melakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat dan manual untuk membersihkan puing-puing. Proses pembersihan material reruntuhan telah mencapai sekitar 50 persen, walaupun cuaca dan faktor lain mempengaruhi kecepatan pekerjaan.
Kesimpulan
Musibah di Pondok Pesantren Al Khoziny ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan bangunan, terutama tempat yang digunakan untuk kegiatan pendidikan. Proses evakuasi dan identifikasi korban menunjukkan kerja keras tim SAR dan relawan dalam menghadapi situasi darurat ini.
Dapatkan update berita dan informasi terkini lainnya dari RM.ID melalui aplikasi Telegram atau Google News.