Headline24jam.com – Pengelola Bandung Zoo memutuskan untuk keluar dari Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) setelah bertahun-tahun menjadi anggota. Keputusan ini diambil karena kekecewaan terhadap peran organisasi yang dinilai tidak memadai dalam menangani konflik yang terjadi di kebun binatang tersebut.
Kekecewaan Terhadap PKBSI
Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i, mengungkapkan bahwa pihaknya merasa tidak mendapatkan dukungan yang diharapkan dari PKBSI. Salah satu penyebab utama kepergian mereka adalah keterlibatan ketua umum dan sekretaris jenderal PKBSI dalam kebijakan pengambilalihan kebun binatang di Bandung.
“Selama kisruh yang terjadi di Bandung Zoo, kami menilai tidak ada peran organisasi dalam melindungi anggotanya,” jelas Sulhan, usai mengirimkan surat pengunduran diri pada 30 September 2025.
Proses Pengunduran Diri
Sulhan menyatakan bahwa niat untuk keluar dari PKBSI sudah ada sejak lama. Namun, keputusan resmi baru diambil dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan situasi yang semakin tidak kondusif di Bandung Zoo.
“Bagi kami, PKBSI tidak berkontribusi banyak dalam pengembangan kebun binatang yang kami kelola,” ungkapnya.
Keterlibatan PKBSI dalam Pengambilalihan
Sebagai anggota, pengelola Bandung Zoo awalnya memiliki harapan besar terhadap PKBSI. Mereka berharap organisasi tersebut dapat memberikan dukungan dan perlindungan dalam pengelolaan kebun binatang.
Sayangnya, harapan itu tidak terwujud. “Kami pernah menghadap ketua umum PKBSI untuk mencari solusi, tetapi hasilnya mengecewakan. Justru mereka menjadi bagian dari pengambilalihan Bandung Zoo,” tuturnya.
Nama PKBSI dalam Struktur Yayasan
Dalam dokumen akta Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), muncul nama ketua umum dan sekjen PKBSI sebagai pembina yayasan. Hal ini semakin memperkuat keputusan pengurus YMT untuk mundur dari PKBSI.
Sulhan menekankan, “Surat pengunduran diri yang kami keluarkan pada 30 September 2025 adalah langkah yang diambil setelah mempertimbangkan banyak hal.”
Dengan keluarnya Bandung Zoo dari PKBSI, kini mereka berharap dapat mengelola kebun binatang dengan lebih baik tanpa adanya kendala dari organisasi yang seharusnya memberikan perlindungan.