Headline24jam.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain strategis dalam rantai pasok global industri keramik dengan menggelar The 32nd World Ceramic Tiles Forum (WCTF) 2025 di Yogyakarta. Forum internasional ini, yang dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara, menjadi momen penting untuk memamerkan kekuatan industri keramik nasional yang kini menempati posisi lima besar produsen dunia.
Presentasi Potensi Industri Keramik
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier, mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa industri keramik merupakan sektor unggulan dengan potensi besar. Penekanan pada penggunaan sumber daya alam lokal dan struktur industri yang kuat menjadi daya tarik utama.
Kapasitas dan Target Produksi
Kapasitas produksi keramik di Indonesia mencapai 625 juta meter persegi per tahun. Taufiek optimis, dengan dukungan yang tepat, Indonesia dapat menduduki posisi empat besar dunia dalam waktu dekat. “Kami percaya bahwa setiap dukungan investasi dan kebijakan akan memungkinkan kami untuk mencapai target tersebut,” ucap Taufiek.
Pertumbuhan Positif di Sektor Keramik
Kinerja industri keramik menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada triwulan II tahun 2025, sektor ini mencatat pertumbuhan 10,07 persen (y-on-y), menjadikannya salah satu subsektor terkuat di sektor manufaktur nonmigas.
Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Antara tahun 2020 hingga 2024, total investasi di sektor keramik mencapai Rp20,3 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 10.000 orang. Total nilai investasi saat ini telah mencapai Rp224 triliun dan menyerap sekitar 40.000 tenaga kerja di berbagai segmen produksi.
Prospek Masa Depan
Prospek industri keramik Indonesia sangat menjanjikan. Pembangunan infrastruktur, properti, dan konstruksi menjadi pendorong utama pertumbuhan. Taufiek menuturkan, tingkat konsumsi keramik di Indonesia masih relatif rendah, memberikan ruang untuk pertumbuhan pasar domestik.
Transformasi Teknologi dan Ekspor
Untuk meningkatkan daya saing, pemerintah mendorong transformasi teknologi melalui adopsi digital printing dan digital glazing. Produk keramik Indonesia bahkan telah diekspor dengan nilai mencapai USD31 juta pada periode Januari hingga Agustus 2025.
Pengembangan Kawasan Industri
Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri strategis di Batang, Kendal, dan Semarang. Kawasan ini dekat dengan pelabuhan utama dan menawarkan insentif fiskal bagi investor domestik maupun asing.
Dukungan untuk Daya Saing Industri
Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan melalui kebijakan fiskal dan nonfiskal, efisiensi energi, dan penerapan Standar Industri Hijau. Taufiek menekankan pentingnya kolaborasi global dalam forum WCTF 2025 untuk berbagi praktik terbaik dan mendorong inovasi.
Undangan untuk Investor
Dengan semangat kolaborasi, Taufiek mengundang para investor, inovator, dan pemimpin industri dunia untuk bersama-sama membangun industri keramik yang berkualitas, berkelanjutan, dan kompetitif secara global.