Headline24jam.com – The Habibie Center (THC) dan Ocean Affairs Council (OAC) Taiwan mengadakan lokakarya internasional bertema “Kolaborasi Indonesia-Taiwan dalam Meningkatkan Tata Kelola Sampah Plastik Laut di Indo-Pasifik” pada hari Kamis, 6 November di Jakarta. Acara ini merupakan kelanjutan dari kerja sama kedua lembaga yang fokus pada tata kelola sampah laut.
Pembukaan Lokakarya
Acara dibuka oleh Direktur Eksekutif THC, Mohammad Hasan Ansori, Ph.D, dan Direktur Departemen Pembangunan Internasional OAC, Lee Shan Ying, Ph.D. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi multipihak yang melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam menghadapi masalah pencemaran sampah plastik di laut.
Pentingnya Kolaborasi
Dalam sambutannya, Ansori mengatakan, “Masalah timbunan sampah plastik di laut semakin mendesak dan mencemari perairan kita. Oleh karena itu, kolaborasi multipihak sangat diperlukan.” Kerja sama ini bertujuan untuk mengurangi sampah yang masuk ke badan air seperti sungai dan laut.
Lee Shan Ying menambahkan bahwa melibatkan generasi muda sangat penting. Taiwan memiliki banyak inovasi berbasis komunitas yang dikelola oleh anak-anak muda. “Kami mendorong kesadaran lingkungan sejak dini melalui pendidikan di sekolah,” jelas Lee.
Tiga Sesi Lokakarya
Lokakarya ini terdiri dari tiga sesi utama. Sesi pertama berfokus pada pembentukan kemitraan multipihak untuk mencegah sampah plastik di laut, yang dipresentasikan oleh Prof. Muhammad Reza Cordova, Konsultan The Habibie Center. Ia mengungkapkan bahwa meskipun ada pengurangan sampah dari darat ke laut sebesar 41,68 persen berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018, capaian ini masih perlu ditingkatkan.
Reza menekankan perlunya sistem tata kelola yang lebih baik dan perubahan yang menyeluruh dari hulu ke hilir. “Diperlukan intervensi yang menyeluruh untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Dengan semua upaya dan kolaborasi yang dilakukan, harapannya adalah terciptanya perubahan positif dalam tata kelola sampah di kawasan Indo-Pasifik.