
Headline24jam.com – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menjadi sorotan publik setelah foto dirinya bermain domino dengan Azis Wellang, yang pernah berstatus tersangka dalam kasus pembalakan liar, viral di media sosial. Aksi ini memicu perdebatan mengenai etika seorang pejabat publik.
Kritik dari Masyarakat Anti Korupsi
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menilai perilaku ini tidak etis. Menurutnya, pertemuan dengan individu yang memiliki reputasi hukum buruk, terutama terkait pembalakan liar, menunjukkan kesan bahwa Menhut mendukung pihak yang berhadapan dengan hukum.
“Seharusnya Menhut menjaga jarak dengan mereka yang pernah tersangkut kasus hukum,” ungkap Boyamin pada Minggu (7/9). Ia menekankan pentingnya menjaga integritas, terutama dalam isu yang sensitif.
Penjelasan Raja Juli Antoni
Menanggapi kritik tersebut, Raja Juli Antoni memberikan klarifikasi. Ia mengklaim tidak mengenal Azis Wellang sebelum isu ini bergulir. Pertemuan tersebut, menurutnya, hanya terjadi saat ia tengah berada di sebuah acara untuk bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Abdul Kadir Karding.
“Di ruang tamu ramai sekali. Saya diajak bermain domino oleh beberapa orang. Setelah dua kali putaran, saya pamit pulang,” jelas Raja Juli pada Sabtu (6/9).
Ketidakpahaman Identitas
Raja Juli juga menyebut tidak mengenal dua orang lainnya dalam permainan domino tersebut dan mengaku tidak ada pembicaraan mengenai kasus saat itu. Ia baru mengetahui identitas Azis setelah berita mengenai pertemuan mereka menjadi viral.
“Saya baru tahu setelah berita ini beredar bahwa salah satu pemain adalah Azis Wellang,” pungkasnya.
Kesimpulan
Kritik terhadap Menhut menggarisbawahi pentingnya tindakan transparan dari pejabat publik. Tanggung jawab untuk menjaga jarak dari individu yang memiliki masalah hukum menjadi sorotan khusus dalam konteks pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. tindakan tersebut tentunya mempengaruhi persepsi publik terhadap integritas kementerian.
Sumber: JP Group