
Headline24jam.com – Jakarta (ANTARA) – Gas air mata menjadi instrumen yang sering digunakan oleh aparat keamanan untuk mengendalikan massa dalam situasi kerusuhan. Meskipun efektif dalam membubarkan kerumunan, paparan zat kimia di dalam gas ini dapat mengakibatkan dampak serius terhadap kesehatan.
Bahaya Gas Air Mata
Paparan gas air mata dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan. Ini termasuk iritasi pada saluran pernapasan, mata, dan kulit. Reaksi yang muncul bervariasi tergantung pada individualitas tubuh serta durasi paparan.
Gangguan Kesehatan pada Mata
Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi pada kesehatan mata akibat paparan gas air mata:
- Luka ringan dan rasa perih
- Pandangan kabur dan kebutaan sementara
- Penutupan kelopak mata yang tidak terkontrol
- Jika terpapar dalam waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan saraf dan kebutaan permanen
Gangguan Kesehatan pada Sistem Pernapasan
Paparan gas air mata juga dapat berdampak serius pada saluran pernapasan, termasuk:
- Batuk dan rasa gatal pada tenggorokan
- Kesulitan bernapas dan sesak dada
- Potensi gagal napas bagi individu dengan masalah pernapasan
Gangguan pada Kulit
Bagian kulit yang terkena gas air mata juga dapat mengalami gangguan, seperti:
- Rasa gatal, kemerahan, dan luka melepuh
- Reaksi alergi dan radang
- Luka bakar ringan hingga sedang
Kandungan Kimia Gas Air Mata
Gas air mata mengandung beberapa bahan kimia, antara lain:
- Chloroacetophenone (CN)
- Nromobenzylcyanide (CA)
- Dibenzoxazepine (CR)
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- Chloropicrin (PS)
Bahan kimia ini dapat berbahaya bagi kesehatan dan memerlukan perhatian khusus dari masyarakat, terutama dalam situasi kerusuhan.
Menghadapi penggunaan gas air mata, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada. Pengetahuan tentang efek negatif dari paparan ini bisa menjadi bekal untuk melindungi diri.
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Penting: Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling, atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.