
Headline24jam.com – Pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown pada Rabu, 1 Oktober 2025, setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan terkait rancangan undang-undang anggaran. Kebuntuan ini disebabkan hilangnya kesepakatan pendanaan operasional di Senat.
Permintaan OMB
Dalam memo internal, Office of Management and Budget (OMB) meminta semua lembaga federal untuk menyiapkan skenario pemutusan kerja massal selama periode shutdown. Ini mencerminkan dampak besar dari ketidakpastian anggaran.
Dampak terhadap Pegawai Federal
Selama shutdown, ratusan ribu pegawai federal akan menjalani masa cuti tanpa gaji. Beberapa pegawai lainnya masih diharapkan bekerja tanpa bayaran hingga anggaran baru disetujui.
Keterlambatan Transportasi Udara
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) melaporkan sekitar 11.000 pegawai terpengaruh langsung oleh situasi ini. Meskipun penerbangan tetap berjalan, risiko keterlambatan akan meningkat.
Pengaruh pada Layanan Kesehatan dan Sosial
Departemen Kesehatan AS memperkirakan sekitar 41% stafnya terkena furlough, yang dapat mengganggu layanan masyarakat. Namun, program jaminan sosial seperti Medicare dan Medicaid tetap berjalan karena dianggap sebagai anggaran wajib.
Penutupan Layanan Publik
Layanan publik, termasuk museum federal dan taman nasional, akan paling cepat ditutup. Ini terjadi karena mereka tidak termasuk dalam kategori layanan esensial yang harus tetap berjalan.
Sejarah Shutdown di AS
Shutdown bukan kejadian baru di Amerika. Contoh terpanjang terjadi pada Januari 2019, berlangsung selama 35 hari. Antideficiency Act menjadi dasar hukum yang membenarkan penghentian operasi tanpa pendanaan, melarang pengeluaran dana melebihi anggaran yang telah disetujui.
Kesimpulan
Shutdown yang terjadi pada 1 Oktober 2025 ini menunjukkan betapa rapuhnya kompromi politik di Kongres. Jutaan warga AS diperkirakan akan merasakan dampak langsung, mulai dari hilangnya penghasilan pegawai hingga berhentinya beberapa layanan publik.
Reporter: Juliana Belence