
Headline24jam.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa empat orang tewas dalam insiden demonstrasi yang berujung pada pembakaran Kantor DPRD Kota Makassar pada 28 Agustus 2025. Tiga korban meninggal akibat kebakaran, sementara satu korban lainnya adalah pengemudi Ojek Online yang dikeroyok di Jalan Urip Sumoharjo.
Rincian Kasus Korban Jiwa
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar, menjelaskan bahwa korban bernama Rusdamdiansyah, 21 tahun, merupakan warga biasa dan bukan mahasiswa. Ia meninggal setelah dikeroyok massa.
Sejumlah laporan menyebutkan total delapan orang terlibat dalam insiden tersebut, di mana empat di antaranya dinyatakan meninggal dan empat lainnya mengalami luka-luka. Fadli menegaskan bahwa bukan semua korban berasal dari pembakaran di DPRD Makassar.
Kronologi Pembakaran dan Penganiayaan
Kejadian dikeroyoknya Rusdamdiansyah terjadi sebelum insiden pembakaran. Saat itu, ia diduga dianggap sebagai intelijen aparat keamanan. Setelah dikeroyok, ia dilarikan ke RSUP OJK Kemenkes RI namun nyawanya tak terselamatkan.
Keluarga korban mengetahui kabar bahwa Rusdamdiansyah mengalami kecelakaan, namun kematian akibat pengeroyokan baru terungkap kemudian.
Tindakan Penegakan Hukum
Sebelumnya beredar informasi bahwa Budi Haryadi, anggota Satpol PP berusia 30 tahun, meninggal dunia setelah melompat dari gedung DPRD. Namun, informasi itu ternyata salah. Budi masih dirawat di RS Primaya dalam kondisi kritis.
Di antara korban meninggal, Syaiful, 43, dan Muhammad Akbar Basri, juga mengalami nasib tragis. Mereka ditemukan dalam keadaan hangus di gedung DPRD setelah bersembunyi dari massa yang mulai bertindak anarkis.
Korban Luka-Luka
Empat orang korban luka lagi, termasuk Heriyanto, Agus Setiawan, Sahabuddin, dan Arif Rahman, saat ini sedang mendapatkan perawatan medis. Heriyanto mengalami luka kritis setelah melompat dari gedung, sementara Agus mengalami luka robek.
Keempat korban tewas telah dimakamkan di daerah masing-masing, dan korban yang terluka kini dalam kondisi yang berangsur membaik. Kejadian ini mengguncang masyarakat Makassar dan menyoroti pentingnya penanganan situasi darurat. *()**
Sumber: antaranews.com